Wagub Jateng Gus Yasin Bagikan Sembako Di Lapas Banjarnegara

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Banjarnegara – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) bersama Komunitas Banjarnegara CB, ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa dengan bakti sosial.

Selain menyerahkan bantuan untuk para janda dan anak yatim di kediaman KH Chamzah Hasan peengasuh pondok pesantren Tanbighul Ghofilin, Gus Yasin yang juga panglima Santri Gayeng Nusantara berbagi kebahagian membagi sembako dan motivasi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banjarnegara.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mengenakan sarung bermotif batik warna cokelat, Gus Yasin didampingi para pengurus koordinator Kabupaten Banjarnegara mengendarai sepeda motor CB tipe 125 dari Ponpes Tanbighul Ghofilin di Desa Mantrianom, Kecamatan Bawang menuju Lapas dan Alun-alun Banjarnegara. Motor CB rakitan tahun 1977 bernomor polisi AA 4520 AF itu, melaju dengan kecepatan rendah menuju sejumlah tempat tujuan bansos.

Tiba di Lapas Banjarnegara, Putra Kiai Maimoen Zubair itu menyambangi para warga binaan yang sedang beraktivitas di dalam maupun di luar ruang tahanan. Usai menyerahkan takjil dan sembako secara simbolis, dia memberikan semangat dan berbincang ringan dengan sejumlah narapidana.

“Sementara kita serahkan sembako secara simbolis perwakilan keluarga yang di Lapas dan yang lainya kita distribusikan sembako kepada keluarganya yang di rumah lewat jasa Grab/ojek online” kata KH Hakim Annaisaburi selaku koordinator Santri Gayeng Nusantara Kabupaten Banjarnegara.

Berbagi Kebahagiaan
Gus Yasin mengatakan, kegiatan bakti sosial di lapas tersebut merupakan wujud berbagi kebahagiaan dan rezeki dengan sesama. Selain itu juga memberikan semangat dan mengingatkan, bahwa mereka masuk ke rutan karena Allah masih sayang, diperingatkan, dan diselamatkan Allah.

Di hadapan para narapidana, dia menceritakan kisah Fudhail bin Iyadh. Sebelum menjadi ulama ahli hadis, Fudhail merupakan ketua perampok dan akrab dengan dunia kajahatan selama 40 tahun. Artinya, ada kesempatan untuk bisa berubah ketika keluar dari lapas, kemudian melanjutkan belajar di ponpes atau lembaga pendidikan lainnya.

“Tadi saya sampaikan jangan putus asa. Keluar dari rutan harus berubah siapa tahu mereka akan seperti Fudhail bin Iyadh. Selama 40 tahun menjadi ketua perampok, kemudian bertaubat hingga akhirnya menjadi ulama hadist,” katanya.

Salah seorang narapidana, Yuda (24) mengaku senang dapat bertemu dan berbincang dengan Wagub Gus Yasin. Pemuda warga Banjarnegara itu mengatakan, selama menjalani masa tahanan menjadi taat beribadah. Sebelum masuk tahanan, pemuda ini mengaku tidak pernah salat dan puasa, tetapi kini menjadi rajin mengaji dan ibadah lainnya.

“Saya sangat senang mendapatkan nasihat dan semangat dari Gus Yasin. Setelah di lapas, kini Alhamdulillah saya mejadi taat beribadah. Saya juga sangat senang dapat takjil untuk berbuka puasa ” katanya.

Sebelumnya, kegiatan Safari Ramadan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan TPQ Darussalam sebesar Rp 25 juta, serta pembagian takjil dan sembako kepada semua janda dan anak yatim warga Desa Mantrianom, Kecamatan Bawang. (*).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *