Kisah Umar bin Khattab: Awalnya Menantang Dakwah Nabi Muhammad, Justru Jadi Pahlawan Islam

Kisah Umar bin Khattab: Awalnya Menantang Dakwah Nabi Muhammad
Kisah Umar bin Khattab
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews –  Sosok Umar bin Khattab juga tak luput dari sejarah perjalanan Islam. Kisah sahabat Nabi yang awalnya membenci Rasulullah SAW dan Islam itu justru menjadi pahlawan Islam dan menarik untuk diketahui.

Umar dikenal sebagai orang yang keras. Ia bahkan disegani dan ditakuti di kalangan kaum Quraisy. Namun, ia justru masuk Islam setelah mendengar bacaan surat Thaha. Lantas seperti apa kisah Umar bin Khattab sehingga memutuskan masuk Islam? Berikut ulasannya:

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Masuknya Umar menjadi pemeluk Islam tak lepas dari jawaban Allah SWT atas doa Rasulullah SAW. Sebab di awal kenabiannya, nabi Muhammad SAW selalu berdoa agar Allah SWT memperkuat Islam dengan Abu Jahal atau Umar bin Khattab.

“Ya Allah, perkuat Islam dengan Abul Hakam bin Hisyam (Abu Jahal) atau Umar bin Khattab.” Begitulah doa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam seperti dikutip dari Sirah Nabawiyah karya Abdul Hasan ‘Ali Al-Hasani An-Nadwi.

Umar bin Khattab sebelum Islam

Kisah Umar ini berawal saat suatu hari ia sangat membenci Islam. Kala itu ia bermaksud menemui Rasul dan para sahabatnya.

Umar bahkan ingin menghentikan dakwah Rasul karena dianggap telah memecah belah suku Quraisy. Dari beberapa teman, Umar mengetahui jika Rasulullah SAW dan para sahabat berada di bukit Shafa.

Hingga akhirnya, dengan menyandang pedangnya Umar bergegas menuju bukit Shafa tersebut. Di tengah jalan Umar bertemu dengan Nu’aim bin ‘Abdullah yang sudah memeluk Islam lebih dulu.

Kepada Umar, Nu’aim bertanya,”Hendak ke mana engkau wahai Umar?”.

“Aku hendak menemui Muhammad, orang yang telah menimbulkan perselisihan di antara kaun Quraisy dan menganggap bodoh mimpi-mimpi mereka. Ia juga mencela agama dan mencerca tuhan-tuhan mereka. Aku akan membunuhnya!” jawab Umar.

Nu’aim lantas menuding Umar telah menipu diri sendiri. Sebab saudara perempuan Umar, Fatimah binti Khattab dan anak pamannya, Sa’id bin Zaid sudah masuk Islam mengikuti ajaran Rasulullah SAW.

“Jadi engkau harus mengurusi mereka lebih dulu,” kata Nu’aim kepada Umar. Mendengar jawaban Nu’aim, Umar balik badan.

Umar pun mengunjungi rumah adiknya, Fatimah. Kala itu ia mendapati Fatimah sedang belajar Alquran bersama Khabab bin al Arat.

Saat mendengar kedatangan Umar, Khabab lekas bersembunyi. Umar bergegas masuk ke dalam rumah dan bertanya menanyakan suara yang ia dengar dari luar.

Fatimah berkata, “Kami tidak membicarakan apa-apa.” Lalu, Umar kembali berkata, “Sepertinya kalian (Fatimah dan suami) telah keluar dari agama nenek moyang.”

“Wahai Umar, apa pendapatmu jika kebenaran itu bukan berada pada agamamu?” jawab saudara perempuannya itu. Jawaban itu lantas membuat Umar marah, lalu memukul Fatimah hingga terluka.

Perlahan, Umar bin Khattab merasa iba melihat saudarinya terluka. Kemudian, Umar meminta untuk melihat bacaan apa yang ia dengar.

“Berikan kitab yang ada pada kalian, aku ingin membacanya,” ujar Umar.

Diketahui, Umar dilahirkan 12 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Ia dibesarkan dalam lingkungan Bani Adi yang merupakan salah 1 kaum dari suku Quraisy. Ayahnya bernama Khattab dan ibunya bernama Khatamah.

Umar bin Khattab masuk Islam

Fatimah menjawab, “Kamu itu kotor. Tidak boleh menyentuh kitab itu kecuali orang yang bersuci. Mandilah terlebih dahulu!”

Mendengar itu, Umar pun menuruti perkataan adiknya. Ayat pertama yang Umar baca adalah surat Thaha.

Seketika itu, Allah SWT melapangkan hati Umar, lalu ia bergegas untuk menanyakan keberadaan Nabi Muhammad SAW. Lantas, keluarlah Khabab dari persembunyiannya.

“Aku akan beri kabar gembira kepadamu, wahai Umar! Aku berharap engkau adalah orang yang didoakan Rasulullah pada malam Kamis, “Ya Allah, muliakan Islam dengan Umar bin Khatthab atau Abu Jahl (Amru) bin Hisyam,” kata Khabab.

Hingga akhirnya, datanglah Umar kepada Nabi Muhammad SAW. Umar pun lalu bersyahadat dan diiringi suara takbir yang sangat keras oleh orang-orang yang berada di kediaman Nabi Muhammad SAW.

“Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan salah satu di dari kedua orang yang paling Engkau cintai, dengan Abu jahal atau Umar bin Al-Khathab.” (HR. At-Tirmidzi). Pada bulan Dzulhijjah, di tahun ke-6 kenabian, Umar bin Khattab masuk Islam.

Umar bin Khattab setelah masuk Islam

Setelah Umar masuk Islam, ia menyarankan Rasulullah agar tak lagi menyiarkan Islam dengan sembunyi-sembunyi. Rasul dan para sahabat pun mulai berdakwah dengan terang-terangan.

Pengikut Nabi Muhammad SAW pun semakin berkembang. Bahkan, Umar juga orang yang paling terdepan membela dan melindungi Nabi Muhammad SAW dan Islam.

Umar selalu setia berada di sisi Rasulullah SAW dan juga ikut dalam setiap peperangan. Umar bahkan disebut sebagai sahabat utama Nabi Muhammad setelah Abu Bakar.

Saat Rasulullah meninggal, Umar merupakan salah 1 orang yang paling terpukul. Umar dan sahabat nabi lainnya lalu bertekad melanjutkan perjuangan sang Nabi.

Saat itu Abu Bakar ditunjuk menjadi khalifah dan Umar dipercaya menjadi salah 1 penasihatnya. Setelah Abu Bakar meninggal, Umar pun ditunjuk menjadi khalifah ke-2.

Di bawah pimpinan Umar, Islam semakin berkembang pesat. Ia bahkan mampu mengambil alih Mesopotamia, sebagian Persia dari Kekaisaran Sassanid.

Umar juga berhasil mengambil alih Mesir, Palestina, Suriah, Afrika Utara, dan Armenia dari Kekaisaran Romawi. Ia banyak mengubah tatanan pemerintahan dan mulai melakukan sensus serta menghitung penanggalan Islam saat peristiwa Hijrah. Itulah asal usul nama tahun Hijriah.

Umar bin Khattab diketahui meninggal dunia karena dibunuh oleh Abu Lukluk saat akan menjadi imam salat Subuh. Setelah Umar meninggal, posisi khalifah diduduki oleh Utsman bin Affan.

sumber: malangtimes

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *