Mengejutkan! Said Didu: Bipang Sengaja Dibuat untuk Alihkan 2 Isu Sensitif

Foto ist
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu turut membuka suara soal pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia menyebut soal bipang sengaja dibuat untuk pengalihan dua isu sensitif.

Pidato Jokowi sendiri berisikan mengenai larangan mudik hingga promosi makanan khas daerah Indonesia.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Said Didu mengatakan bahwa publik tidak boleh tertipu lagi. Menurutnya, pidato soal bipang itu dibuat untuk mengalihkan beberapa hal. Pertama, mengenai Warga Negara Asing (WNA) China yang bebas masuk ke Indonesia.

Kedua, mengenai tes wawasan kebangsaan (TWK) yang diselenggarakan kepada pegawai KPK. Hal ini disampaikan Said Didu melalui Twitternya @msaid_didu pada 8 Mei 2021.

“Jangan tertipu lagi. Tidak masuk akal pidato “bipang” tdk sengaja dibuat utk alihkan perhatian tdhp isu sensitif berupa : 1) TKA China bebas masuk smtr rakyat dilarang bergerak, dan 2) saat isu test kebangsaan pegawai KPK yg sangat melukai perasaan umat islam,” tulisnya, sebagaimana dilansir Onlineindo.tv.

Menjadi trending topic

Sebelumnya, dalam pidato Jokowi meminta kepada masyarakat Indonesia untuk tidak melakukan mudik Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriyah (2021) karena situasi pandemi COVID-19

“Sebentar lagi lebaran, karena masih suasana pandemi, pemerintah melarang mudik demi keselamatan kita bersama,” kata Jokowi.

Maka dari itu, apabila masyarakat rindu dengan makanan khas daerahnya saat Idul Fitri, Jokowi menyarankan mereka dapat membeli makanan tersebut melalui layanan pesan antar secara online.

“Untuk bapak/ibu dan saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasannya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online. Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, bipang ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya tinggal pesan, dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah,” ujarnya.

Penyebutan bipang (babi panggang) ambawang inilah yang kemudian menjadi sorotan netizen serta tokoh terkenal.

Penyebutan bipang ini dianggap aneh serta tak masuk akal karena sebagian besar orang beranggapan bahwa video ini dibuat dalam konteks Lebaran yang sebentar lagi dirayakan oleh umat Islam.

Tagar dan topik ‘Bipang’ pun menjadi trending topic di media sosial, khususnya Twitter. Banyak tokoh dan warganet yang mulai mencuitkan tulisan mengenai bipang.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *