Haikal Hassan dan Nahra Komentari Kerumunan di Bali, Warganet: Pemerintah Tak Maksud Diskriminatif

Haikal Hassan dan Nahra ikut tanggapi kerumunan di Bali. Warganet sebut bahwa pemerintah tak bermaksud diskriminatif dengan acara tersebut. /Twitter/@haikal_hassan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Juru Bicara PA 212, Haikal Hassan, mengomentari kerumunan di Bali yang diunggah oleh Mustofa Nahrawardaya (Nahra).

Dalam komentarnya tersebut, Haikal Hassan seakan tak habis pikir dengan kerumunan yang terjadi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Wah ramai sekali acaranya. Ckckck,” kata Haikal Hasan, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @haikal_hassan Ahad, (9/5/2021).

Lebih lanjut dalam unggahannya Nahra, dia menjelaskan kalau yang dimaksud kerumunan di Bali itu adalah acara ngiring Pralingga Ida Bethara.

Selain itu juga acara Pelawatan Ida Ratu dari Pura Puseh menuju ke Pura Dalem Penataran.

“Setelah sore tadi berlangsung pujawali di Pura Puseh Desa Legian, Selasa, 4 Mei 2021,” ujar Nahra.

Sementara itu, komentar dari Haikal Hassan sendiri banyak mendapat perhatian dari warganet.

Mereka mengatakan percuma saja jika bersuara di media sosial tetapi tidak ada yang berani untuk melaporkan.

“Tapi dilaporkan juga akan menjadi sia-sia jika yang di dalamnya semua MUNAFIK dan takut dimutasi atau dipecat, lalu bagaimana jalan keluar yang terbaik untuk menegakkan keadilan?” ujarnya.

Selain itu, dalam unggahan Nahra sendiri ada seorang warganet dari Bali yang memberikan tanggapan.

Warganet tersebut menyampaikan kalau dia sangat memahami rasa ketidakadilan yang dialami ini.

“Sholat Id dibatasi, TKA China masuk sampai charter flight,” katanya.

Dia mengungkapkan bahwa pemerintah sendiri tidak bermaksud untuk bersikap diskriminatif.

“Cuma mereka gagap dan bodoh menghadai pandemi ini. Sabarlah saudaraku,” katanya, menyambungkan.

Salah satu warganet juga menyebut kalau panitia acara tersebut seharusnya juga ikut diseret ke pengadilan seperti yang terjadi pada mantan petinggi FPI.

“Kalau memang pemerintah itu adil dan ada hukum seharusnya seluruh panitia pujawali itu juga di seret ke pengadilan seperti Ustaz Sobri Lubis, Habib Hanif, dan yang lainnya,” katanya.

Sementara itu warganet yang lain menyentil Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, yang meminta tanggapannya atas peristiwa tersebut.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *