Pemerintahan Jokowi Menjadi Pemerintahan yang Paling Agresif Mencetak Utang

Pemerintahan Jokowi Menjadi Pemerintahan yang Paling Agresif Mencetak Utang
Pemerintahan Jokowi Menjadi Pemerintahan yang Paling Agresif Mencetak Utang. foto/ilustrasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Gede Sandra, Akademisi Universitas Bung Karno (UBK).

Hajinews – Yang dimaksud dengan utang pemerintah di sini adalah utang yang dibuat oleh Kementerian Keuangan ke luar negeri, berupa pinjaman ke negara kreditor atau lembaga internasional dan belakangan ke pasar uang global, dan ke dalam negeri, berupa pinjaman ke masyarakat dan ke Bank Indonesia.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Data Utang | Foto: Dok Gede Sandra

Data dikumpulkan dari berbagai sumber. Termasuk yang terbaru adalah data Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) yang diterbitkan Bank Indonesia dan dokumen Outstanding SBN sejak

Desember 2002 hingga April 2021 yang diterbitkan Kementerian Keuangan.

Konversi ke USD menggunakan kurs rata-rata yang berlaku di setiap masa.

Pemerintahan Sukarno yang berjalan 21 tahun, hanya menambahkan utang sebanyak USD 6,3 miliar. Kebanyakan dari utang ini adalah pinjaman proyek dari negara-negara kreditor.

Pemerintahan Suharto yang berjalan 32 tahun, menambahkan utang (mayoritas utang luar negeri) sebanyak USD 144,5 miliar. Kebanyakan dari ini adalah pinjaman proyek dari negara kreditor dan
lembaga internasional dan termasuk pinjaman ke IMF mengatasi resesi 1997-98.

Pemerintahan Habibie yang berjalan 18 bulan, menambahkan utang ke dalam negeri sebesar USD 33,45 miliar. Kebanyakan dari ini adalah berupa pinjaman Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Pemerintahan Gus Dur yang berjalan 21 bulan, berbeda dari pemerintahan-pemerintahan lain, malahan berhasil mengurangi utang sebesar USD 6,34 miliar. Pengurangan utang ini didapat dari negara-negara kreditor dengan metode ‘debt swapt’ atau ‘debt-to-nature swapt’.

Pemerintahan Megawati yang berjalan 3 tahun, menambah utang sebesar USD 31,41 miliar. Mayoritas dari utang ini berasal dari penerbitan bond atau surat utang negara (SUN) ke dalam dan luar negeri.

Pemerintahan SBY yang berjalan 10 tahun, menambahkan utang sebesar USD 157,9 miliar. Mayoritas dari ini berasal dari penerbitan SUN ke dalam dan luar negeri.

Pemerintahan Jokowi yang berjalan 6,5 tahun, menambahkan utang sebesar USD 247,8 miliar. Mayoritas dari utang ini berasal dari penerbitan SUN ke dalam dan luar negeri.

Pemerintahan Jokowi menjadi pemerintahan yang paling agresif mencetak utang dibanding seluruh pemerintahan sebelumnya.

Dalam 6,5 tahun masa pemerintahannya, Jokowi sudah jauh melewati capaian utang 10 tahun SBY dan bahkan nyaris dua kali lipat capaian utang 32 tahun Suharto.

Sumber: kedaipena

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *