NU Minta Masyarakat Salat Idul Fitri di Rumah: Kalau Menular Menurut Agama Dosa

NU Minta Masyarakat Salat Idul Fitri di Rumah: Kalau Menular Menurut Agama Dosa
NU Minta Masyarakat Salat Idul Fitri di Rumah. foto/dok ist
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Ishomuddin meminta masyarakat untuk mematuhi peraturan pemerintah yakni menggelar salat idul fitri di rumah.

Menurut KH Ahmad Ishomuddin hukum salat idul fitri merupakan sunah muakad, untuk itu diperbolehkan dikerjakan di rumah saja.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Nah kalau dilakukan secara berjamaan, itu memang merupakan kesepakatan. Tetapi kalau dikerjakan sendirian di rumah, menurut mazhab Imam Syafi’i itu juga sah,” kata dia seperti dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa masyarakat Indonesia wajib mematuhi imbauan pemerintah, dalam hal in Kementerian Agama (Kemenag).

“Jadi artinya masyarakat Indonesia wajib mematuhi imbauan Pemerintah Republik Indoneisa. Karena itu merupakan ikhtiar, upaya dan kerja sama untuk mengakhiri pandemi yang berdampak luas pada segala sektor kehdupan masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah sektor ekonomi,” tuturnya.

Tak lupa, Ishomuddin mengimbau masyarakat yang berada di zona merah untuk melaksanakan ibadah di rumah saja. Sementara itu, untuk zona kuning boleh dikerjakan secara berjamaah, tetapi harus benar-benar mengindahkan protokol kesehatan.

“Kalau ada zona kuning, kalau mau mengerjakannya harus betul-betul melaksanakan secara ketat protokol kesehatan,” ucapnya.

Dia menilai bahwa melakukan salat idul fitri di masa pandemi akan dapat menularkan penyakit ke orang lain sehingga hal itu dapat disebut sebagai kejahatan dan merupakan sebuah dosa dalam pandangan agama.

“Nah hal inilah, ketika dia menularkan ke orang lain itu merupakan kejahatan. Dan menurut pandangan agama merupakan sebuah dosa,” kata dia.

Tak lupa, dirinya mengajak para tokoh agama di daerah masing-masing untuk mendisiplinkan masyarakatnya.

“Termasuk semua para tokoh agama harus memiliki kesadaran bahwa Covid-19 ini bukan hanya di Indonesia, tapi di semua negara. dan apabila masyarakt tidak disiplin, kita akan terlalu lama di situasi pandemi,”ungkapnya.

Sumber: ringtimes

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *