Hajinews.id – Raja Yordania Abdulla II mengatakan negaranya terlibat dalam diplomasi intensif untuk menghentikan apa yang disebutnya sebagai “eskalasi militer Israel” yang menyebabkan ledakan kekerasan terparah selama bertahun-tahun, seperti dilansir Arab News, Senin, (17/05/2021).
Raja Abdullah II menegaskan, “ada upaya intensif dan kontak dengan semua aktor internasional untuk menghentikan eskalasi berbahaya Israel dan melindungi nyawa dan properti saudara-saudara Palestina,” kata sebuah pernyataan dari Istana Kerajaan.
Palestina membawa seorang anak yang sudah meninggal keluar dari puing-puing bangunan tempat tinggal yang hancur setelah serangan udara
Yordania yang Rajanya turun temurun bertanggung jawab atas situs Muslim dan Kristen di Yerusalem, dalam beberapa hari terakhir memperingatkan kampanye militer Israel berisiko menimbulkan ketidakstabilan besar di wilayah tersebut.
Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB yang diadakan hari ini, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan bahwa “Israel, sebagai pasukan pendudukan yang ada, bertanggung jawab atas situasi berbahaya di tanah Palestina yang diduduki dan apa yang ditimbulkannya dalam kekerasan, pembunuhan, kehancuran, dan penderitaan.”