Sedih Dan Mengharukan, Ketika Anak-anak Palestina Ditanya Apa Cita-cita Mereka: Kami Akan Syahid

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Palestina merupakan negeri yang mulia dan diberkahi oleh Allah Subhanahuwata’ala.

Namun, sejak tahun 1948, situasi dan kondisi di Palestina memang sangat memprihatinkan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Warga Palestina harus hidup dengan penuh rasa cemas dan was-wasa lantaran roket Israel yang selalu menghantui kehidupan mereka.

Sudah banyak korban berguguran akibat bombardir yang dilakukan oleh para zionis Israel.

Israel dengan kekerasannya berusaha mengusir rakyat Palestina dari tanahnya secara paksa.

Kebrutalan dan kekejaman Israel pun dikecam oleh banyak negara di dunia termasuk di Indonesia.

Palestina merupakan negara Islam, negeri pilihan Allah di mana tanahnya yang subur dan terdapat banyak sejarah kenabian di sana seperti Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis.

Lantas, mengapa Allah memilih Palestina untuk menghadapi Israel?

Mengapa tidak dibinasakan dan dimusnahkan saja bangsa Israel oleh Allah?

Ternyata dibalik semua kedzoliman yang dilakukan oleh bangsa Israel terhadap warga Palestina, terdapat hikmah besar dan mendalam, apa itu?

Berikut kisah tentang anak-anak Palestina dibagikan Ustaz Adi Hidayat melalui kanal YouTube AYO DAKWAH.

“Anak TK di Palestina, itu ada Kak Bimo pernah ke sana, beliau seorang pendongeng muslim yang ceritanya dikeluarkan dari Quran dan sunnah saja,” terang Ustaz Adi Hidayat.

“Bisa meniru suara binatang dan suara-suara lainnya itu laur biasa, Subhanallah dan isinya Qur’an,” tambahnya.

“Beliau bercerita saat saya ke Palestina kata beliau kurang lebih ada dua sampai tiga fenomena yang luar biasa,” imbuhnya.

Mereka (wargaPalestina) sedang butuh bantuan, mereka (rombongan kak Bimo) datang dengan rombongan untuk memberikan bantuan.

Tapi Subhanallah, mereka tidak ada satu pun yang menengadahkan tangan untuk meminta-minta.

Padahal situasinya saat itu, mohon maaf roti saja setengah potong itu musti dibagi dengan 16 orang yang ada di keluarganya.

Itu tapi tidak ada yang menengadahkan tangannya (warga Palestina).

Yang kedua, kalau mau minum airnya harus diteliti dulu karena sudah diracun oleh pasukan zionis sumber airnya.

Tapi nyaris tidak ada yang menengadahkan tangannya (warga Palestina).

Kemudian perhatikan, setelah datang ke suatu TK kurang lebih ada 150 orang di sana.

Saat beliau (kak Bimo) datang, itu anak-anak (Palestina) sudah merapat menunggu mengambil shaf yang paling depan.

Perhatikan, mereka yang tidak ada mejanya itu shaf yang paling depan 150 orang, itu anak TK.

“Kita S1, S2, S3 yang sudah ada mejanya di depan mala ditarik ke belakang, ini anak TK ditarik ke depan, kita yang ada mejanya ditarik ke belakang,” ujar Ustaz Adi Hidayat.

Bagian ketiga ini yang paling hebat, beliau (kak Bimo) menanyakan dengan satu sampai tiga pertanyaan, intinya sama jawabannya bisa beda.

Satu kata beliau siapa di antara kalian yang ingin menjadi dokter?

Satu orang, dua orang pun angkat tangan. Angkat tangannya pun tidak tinggi karena nengok yang lain nggak angkat.

Yang kedua, siapa yang ingin menjadi pemain sepak bola?

Subhanallah agak banyak yang angkat tangan, yang laki-laki terutama.

Yang ketiga, siapa yang ingin jadi presiden?

Hampir tidak ada yang mengangkat, diam.

“Pehatikan anak-anak TK fitrahnya masih bersih.

Pertanyaannya keempat ini yang luar biasa, siapa di antara kalian yang ingin syahid fisabilillah?

Subhanallah tidak ada yang angkat tangan.

Tapi semuanya berdiri tanpa dikomando, dikepalkan tangannya itu.

“Kami akan syahid, kami akan syahid, saya akan susul ayah saya duluan, saya kejar paman saya, saya pulang duluan, itu anak TK,” terangnya.

“Itu anak TK, 150 orang anak TK, Subhanallah,” sambungnya.

“Jadi Qur’annya sudah hafal, usia 6-7 tahun itu sudah hafal, mohon maaf 13 tahun belum hafal Qur’an itu aib di sana (Palestina),” jelas Ustaz Adi Hidayat.

“Jadi kurang apalagi? Karena mohon maaf mereka cepat dipanggil karena Allah sayang,” tuturnya.

Ada jaminan di Qur’an di alam kuburnya akan diberikan nikmat yang luar biasa.

Sebagaimana Allah berfirman dalam Alquran surat Ali Imran ayat 169-171

Artinya :

Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki.

“Itu kenikmatan kubur luar biasa, maka mohon maaf anak-anak Palestina itu cepat diambil karena untuk apa berlama-lama, Qur’annya sudah hafal, kematiannya syuhada puncaknya tertinggi, nikmatnya sudah besar,” ungkap Ustaz Adi Hidayat.

Dikatakan juga oleh Ustaz Adi Hidayat, kita barangkali 50 tahun, 60 tahun, dihadirkan di masjid karena mohon maaf masih banyak bekal yang perlu diperiapkan untuk menghadap Allah.

Mereka sudah hafal 30 juz, kita 50 tahun kadang juznya pun tidak hafal.

“Jadi barangkali bertakwalah pada Allah, siapkan diri kita, saya mohon pake manhaj ini, belajar dengan siapapun ustaz manapun, ikhlas dari rumah, siapkan perlengkapannya, ambil shaf paling depan, sibukkan dengan yang bermanfaat dan hilangkan sesuatu yang tidak melahirkan manfaat bagi kita,” tukasnya. (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *