Daftar Donatur Palestina
Hajinews — Usai Gencatan yang disepakati antara Israel dengan Palestina. Ternyata kejadian penyerangan malah belum berakhir.
Hal tersebut diketahui, Usai Gencatan Senjata, beberapa pihak Israel menyerang Masjidil Aqsa.
Berkaitan dengan itu Hamas mengumumkan akan menggunakan segala cara untuk menghadang serangan Israel ke Masjidil Aqsa dan warga Palestina yang bermukim di Sheikh Jarrah.
Sebagaimana diketahui Konflik Palestina Israel sempat memanas saat Serangan Israel terhadap warga Palestina yang bermukim di kawasan Sheikh Jarrah dan sekitar Masjidil Aqsa dimulai saat bulan Ramadhan 2021.
Selain itu adanya upaya pengusiran warga Palestina yang bermukim di tempat tersebut oleh Polisi Israel.
Bahkan tak jarang polisi Israel membuat klaim bahwa Yerussalem adalah ibukota Israel.
Pengusiran warga Palestina menggunakan peluru karet, meledakan granat kejut hingga kekerasan lainya.
Aksi brutal polisi Israel dilawan Hamas dengan mengirim roket ke Israel dari Jalur Gaza. Israel kemudian merespons dengan gempuran serangan udara.
Pertempuran Israel dan Hamas berlangsung selama 11 hari sebelum akhirnya kedua belah pihak menyepakati gencatan senjata pada Jumat, 21 Mei 2021.
Meski ada gencatan senjata, polisi Israel masih melakukan upaya pengusiran dengan kekerasan terhadap warga Palestina yang bermukim di Sheikh Jarrah.
Pada Jumat malam, polisi Israel dilaporkan kembali menembaki jemaah di Masjidil Aqsa.
Hamas mengatakan, pihaknya dan seluruh warga Palestina siap menghalau segala upaya Israel menyerang Masjidil Aqsa.
“Hamas siap untuk menghadapi berbagai upaya Israel mengusir pemukim di Sheikh Jarrah atau menyerang Masjidil Aqsa dan mengubah identitasnya,” sebut Abdul-Latif al-Qanu juru bicara Hamas dikutip dari Press TV pada 24 Mei 2021.
Dikutip Lingkar Kediri dari artikel yang sebelumnya tayang di Pikiran Rakyat.com dengan judul “Hamas Siap Hadapi ‘Induk Segala Perang’, Serangan Israel ke Masjidil Aqsa”, Riad al-Maliki, Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina mengatakan, serangan Israel ke Masjidil Aqsa itu akan menjadi induk dari segala perang.
“Apa yang terjadi di Masjidil Aqsa sama saja dengan upaya menghilangkan identitas masyarakat Arab,” tuturnya.(dbs)
