Hikmah Pagi : 3 Orang Ini Pertama Kali Dilempar ke Neraka

Inilah Warna Warna Api Neraka Yang Disebutkan Oleh Rasulullah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

 

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hajinews.id – Setiap orang pasti tak ingin menjadi penghuni neraka karena kengerian yang ada di dalamnya. Namun tahukah Anda, ada tiga golongan manusia yang pertama kali diseret ke neraka. Siapakah mereka? Berikut pesan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam yang membuat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menangis.

Hadis tersebut disampaikan oleh Rasulullah kepada Abu Hurairah ketika tidak ada orang lain bersama mereka. Ketika menyampaikan hadis ini kepada para sahabat, Abu Hurairah beberapa kali menangis hingga jatuh pingsan.

Beliau mengabarkan tiga golongan manusia yang pertama kali masuk neraka adalah ulama (Ahli Qur’an); orang yang mati fisabilillah (Mujahidin); dan orang kaya (Dermawan). Apa yang membuat mereka dimasukkan pertama kali ke dalam neraka? Mari kita simak Hadis Sahih berikut yang diriwayatkan Imam Muslim berikut:

Abu Hurairah berkata: Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari Kiamat adalah orang yang mati syahid di jalan Allah. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan (yang diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya (mengakuinya). Allah bertanya kepadanya, “Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?” Ia menjawab, ‘Aku berperang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid.’ Allah berkata: “Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah berani. Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu).” Kemudian diperintahkan (Malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam neraka.”

Rasulullah melanjutkan sabdanya: “Berikutnya orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al-Qur’an (para ulama dan ahli Qur’an). Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya. Kemudian Allah menanyakannya, “Amal apakah yang telah engkau lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?” Ia menjawab, ‘Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya serta aku membaca Al-Qur’an hanyalah karena Engkau’. Allah berkata, “Engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang ‘Alim (yang berilmu) dan engkau membaca Al-Qur’an supaya dikatakan seorang Qari’ (pembaca Al-Qur’an yang baik). Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (Malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.”

Rasulullah menceritakan orang selanjutnya yang pertama kali masuk neraka, “Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya. Allah bertanya, “Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?” Ia menjawab, ‘Aku tidak pernah meninggalkan sedekah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau’. Allah berkata: “Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu)’. Kemudian diperintahkan (Malaikat) agar menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka”. (Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim, Sahih)

Penyebab ketiga golongan muslin itu masuk neraka ternyata karena amal yang dilandasi Riya’. Kelihatannya sepele, tetapi Riya menyebabkan orang-orang yang berilmu dan punya harta dimasukkan ke dalam neraka.

Pengasuh Al-Fachriyah, Al-Habib Jindan bin Novel Salim Jindan dalam satu tausiyahnya mengatakan, Riya’ adalah penyakit hati yang dapat menyebabkan seorang muslim dimurkai Allah. Orang yang Riya ingin menunjukkan amalannya kepada orang lain dengan harapan mendapat pujian.

Mereka beramal bukan untuk Allah, tetapi untuk mengharapkan sanjungan manusia. Bahayanya Riya ini dapat merontokkan pahala dan mendatangkan kemurkaan Allah. Disebutkan oleh Habib Jindan, orang-orang saleh terdahulu apabila beramal mereka sangat khawatir amalannya diketahui orang lain.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *