BKN Dikendalikan!, Sujarnako: Sungguh Kejam, Seperti Berhadapan dengan Hantu

Pemerintah berhasil mutilasi kpk
Aksi demo KPK
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Jakarta, Hajinews.id – Mantan Direksi Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi KPK, Sujarnako menduga bahwa Pimpinan KPK tidak memahami sistem TWK, atau ada pihak lain yang mengendalikan Badan Kepegawaian Negara (BKN) dalam melakukan TWK terhadap pegawai KPK. Hal itu disampaikan Sujarnako saat menjadi narasumber di acara “Mata Najwa” bertajuk “KPK Riwayatmu Kini” pada Rabu, 26 Mei 2021.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Saya lihat Pimpinan KPK tidak paham terkait dengan sistem rekrutmen ini, ada kemungkinan Pimpinan KPK dikibulin sama BKN, dan kemungkinan juga BKN dikendalikan oleh orang lain,” kata Sujarnako, yang dikutip hajinews.id dari tayangan kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis, 27 Mei 2021.

Sujarnako mengatakan bahwa seharusnya sistem TWK melibatkan KPK dalam konteks menyepakati metodologi, jenis pertanyaan, dan tujuan asesmen.

“Harusnya sistem rekrutmen seperti ini dari awal melibatkan KPK dalam konteks menyepakati metodologi, jenis pertanyaan, dan tujuan dari asesmen, dan itu tidak dilakukan,” ujar Sujarnako.

Lebih lanjut, Sujarnako mengungkapan bahwa dirinya curiga terhadap Kepala BKN Bima Haria Wibisana terkait tes psikometri.

“Saya juga curiga dengan Kang Bima Haria, karena saya sudah riset terkait tes psikometri ini,” ucapnya.

“Saya itu asesor juga, saya asesor kompetensi. Ada 2 elemen utama, sebetulnya 4 terkait keaslian dokumen, validitas, reliabilitas, dan terkini dokumen. Tapi yang paling penting adalah validitas dan reliabilitas,” kata Sujarnako.

Sujarnako lantas menjelasakan bahwa menurut standar internaisonal, tes psikometri itu tingkat kepercayaannya hanya 65 persen.

“Bisa dibayangkan dengan tingkat akurasi, tingkat reliabilitas yang hanya 65 persen, saya bersama 51 orang itu sudah divonis seperti teroris, seperti pasukan separatis,” kata Sujarnako.

Menurutnya, jika benar BKN telah dikendalikan oleh pihak lain terkait TWK terhadap pegawai KPK, tentu BKN harus diberikan sanksi.

“Bisa dibayangkan kejamnya, tidak mengertinya, kalau sengaja, ini kejam. Kalau rela dikendalikan orang lain, BKN harusnya diberi sanksi,” ujar Sujarnako.

Apalagi menurutnya, banyak kejanggalan-kejanggalan yang terlihat selama pegawai KPK melakukan TWK.

“Ini kan publik tahu, di awal-awal seleksi selesai, Kepala BKN mengatakan tidak tahu pertanyaannya, Pak Cahyo Kumolo juga tidak tahu pertanyaannya, Pimpinan KPK juga tidak tahu pertanyaannya,” kata Sujarnako.

Oleh karena itu, Sujarnako menilai bahwa dirinya dan rekan-rekannya di KPK seperti berhadapan dengan hantu saat melakukan TWK.

“Peserta tes bertanya kepada pewawancara tidak ngaku siapa dia, enggak tahu siapa dia, asalnya dari mana, jabatannya apa, tujuan tes apa. Jadi kita seperti berhadapan dengan hantu. Terus terang ini sangat kejam,” ujar Sujarnako.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *