Berhadapan dengan Pandemi, Persiapan Muktamar IPHI-VII Terus Dikejar

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, Hajinews — Pengurus Pusat, Wilayah dan Daerah terus berkejaran dengan waktu dalam mempersiapkan muktamar IPHI-VII. Selain validasi dan verifikasi legal standing di tiap wilayah dan daerah, IPHI juga menghadapi tantangan pandemi covid-19.

Untuk dapat terselenggaranya acara Muktamar sesuai dengan prosedur secara organisasi dan protokol kesehatan nasional bukan sesuatu yang mudah. Sebab itu Ketua Umum IPHI Ismed Hasan Putro pun senantiasa mengingatkan agar tetap waspada dan bersiap pada dinamika yang mungkin saja terjadi, dalam rapat zoom pada, Sabtu 29 Mie 2021.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Rapat IPHI yang diadakan dalam dua sesi itu terbagi menjadi pagi dan siang hari di antaranya membahas tentang legal standing dan format Muktamar IPHI-VII yang insya Allah akan dilaksanakan pada 24-25 Juli 2021 di Islamic Center, Surabaya.

Pada sesi 1 diikuti oleh wilayah Indonesia bagian timur yakni, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, ditambah Aceh.

Sementara sesi kedua dilaksanakan pada jam 12.50 WIB. Diikuti oleh, Jateng, Jatim, Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Utara, Jambi, Kepri, Riau, Lampung. Sementara itu Jogja, Gorontalo, memberikan laporan secara tertulis. Sedangkan Jawa Barat akan melaporkan dalam waktu secepatnya.

Dari verifikasi legal standing yang diperoleh selama rapat, didapat data sementara yaitu PD PW aktif 316 sedangkan PD legal standing yang belum clear sebanyak 30. Dengan demikian bisa diartikan, untuk sementara ini Pengurus Wilayah (PW) dan Pengurus Daerah (PD), yang dapat mengikuti Muktamar IPHI-VII sebanyak 316.

Akan tetapi data ini masih belum final. Menginat Jawa Barat masih belum menyerahkan data terverifikasi mengenai legal standing, dan menurut informasi kemungkinan minggu depan baru akan dikirimkan datanya.

Dengan jumlah sementara saat ini, jika ditambah dengan panitia lokal, Pengurus Pusat, dan tamu undangan, bisa diasumsikan peserta yang akan hadir 400-450. Tentunya ini jumlah yang besar. Mengingat mengadakan acara di masa pandemi cukup sulit, namun keseluruhan perkiraan ini pun rupanya memenuhi syarat jika tempat yang diadakan Muktamar berkapasitas 1000 orang, seperti Islamic Center.

Muktamar kali ini benar-benar menjadi tantangan tersendiri untuk IPHI.

“Kita Samina wa athona, Insya-Allah niat kita baik,” ujar H. Ismed.

Ketum juga mengingatkan kita untuk bersiap, tidak perlu berekspektasi dan tetap waspada pada dinamika. Sebab faktanya minimal 316 yang akan hadir. Kedepan mungkin saja berubah jumlahnya sebab belum pasti apakah akan bertambah atau berkurang. Atau kebijakan bisa saja berganti.

Misalnya seperti Gorontalo yang akan mengikuti muktamar dari Gorontalo saja, dengan rencana mengumpulkan PD pada satu tempat atau hotel dan Muktamar akan diikuti secara online melalui webinar.

Selain itu H. Ismed juga mengingatkan, jika H. Muhammad Nawawi, dan panitia lokal yang menjadi tuan rumah di Jatim merupakan penentu. Bagaimana jumlah pesertanya, ketentuan terkait undangan yang hadir di tempat. Hal ini juga tergantung dari dinamika perizinan.

“kita hanya bisa berikhtiar untuk melaksanakan walaupun semua ini tergantung dari dinamika dan tempat. Untuk itu panitia harus senantiasa cermat. Apa yang akan terjadi pada waktu ke depan.” pungkasnya.(ingeu)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *