Menkes Klarifikasi Nilai E DKI Jakarta, Gus Umar: Haters Anies Kecewa

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan klarifikasi dan minta maaf soal pernyataan Wamenkes yang menyebut Pemprov DKI Jakarta terburuk dalam penanganan pandemi Covid-19 /Twitter.com /@setkabgoid
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Gus Umar tanggapi klarifikasi Menteri Kesehatan (Menkes) terkait penilaian penanganan Covid-19 di DKI Jakarta, yang dinilainya membuat kecewa pembenci Anies.

Tanggapan tersebut dipaparkan Gus Umar usai melihat klarifikasi Menkes, yang sebelumnya menilai penangan Covid-19 di DKI Jakarta sangat buruk.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Setelah Menkes melakukan klarifikasi, Gus Umar menganggap terdapat beberapa pihak yang justru kecewa.

Melalui akun Twitter pribadinya, Gus Umar mengatakan jika kelompok-kelompok yang membenci Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa kecewa.

Bahkan, Gus Umar mengklaim jika kelompok-kelompok tersebut hendak mem-bully Anies Baswedan jika benar penangan DKI Jakarta sangat buruk.

“Haters Anies kecewa, gak jadi bully Anies,” tulisnya dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan akun @UmarSyadat75 pada 28 Mei 2021.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan nilai E atau sangat buruk kepada Pemprov DKI Jakarta terkait penanganan Covid-19.

Penilaian tersebut didasari oleh penanganan Covid-19 oleh Pemprov DKI Jakarta, pada pekan epidemiologi ke-20.

Wakil Menkes Dante Saksono Harbuwono menjelaskan, penilaian juga dipengaruhi oleh tingkat penularan serta kapasitas respon pelayanan kesehatan di setiap wilayah.

Dari data yang didapatkan, Dante mengungkapkan jika Pemprov DKI Jakarta memiliki respon paling buruk.

Karena data tersebut, maka Kemenkes memberikan nilai E dan mengatakan banyak wilayah yang justru bisa mengendalikan pandemi.

Beberapa saat kemudian, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin justru memberikan klarifikasi terkait nilai DKI Jakarta.

Dirinya meminta maaf soal laporan kategorisasi penilaian penanganan pandemi Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta yang masuk kategori terburuk.

“Saya minta maaf atas kesimpangsiuran berita,” ujar Menkes dikutip mantrasukabumi.com dari ANTARA pada 29 Mei 2021.

Menkes menjelaskan, kategorisasi penilaian tersebut bukan merupakan bagian dari penilaian kinerja pemerintah daerah.

“Indikator ini tidak menjadi penilaian kinerja kota/kabupaten, provinsi,” jelasnya.

Bahkan, dirinya mengatakan jika semua pihak yang ikut andil dalam penanganan Covid-19 di DKI Jakarta telah melakukan yang terbaik.

“Apalagi tenaga kesehatannya sudah paling baik yang mereka lakukan,” tutur Budi Gunadi Sadikin.

Menurut Budi, DKI Jakarta termasuk tiga provinsi di Indonesia yang melakukan tindakan agresif dalam program vaksinasi Covid-19.

“Terima kasih kepada Pemda DKI karena vaksinasi lansia tertinggi di DKI, lebih 60 persen. Karena untuk kelompok lansia resikonya lebih besar, pasca-Lebaran semua orang ingin ketemu lansia,” katanya.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *