Covid-19 Parah India Berangkat Haji dan Malaysia Tambah 10 Ribu Kuota, Indonesia Justru Tiadakan Haji!

Daftar Tunggu Haji Sulsel Sampai 43 Tahun
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Jakarta, Hajinews.id – Batalnya pemberangkatan haji Indonesia di tahun 2021 menuai banyak komentar.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Beberapa pendapat menyebut bahwa dana hajinya terpakai hingga ketidakmampuan pemerintah untuk melakukan lobi terhadap Arab Saudi.

Pasalnya jika memang ini karena masalah Covid-19 kata Ali Syarief India saja yang dihantam tsunami Covid-19 tetap memberangkatkan jamaahnya bulan depan.

“Dimana Negara terbesar umat Islamnya itu, ditolak Haji? Padahal India yang paling parah Covid-19nya, mereka akan memberangkatkan jamaah Hajinya mulai bulan depan,” cuit Ali Syarief seperti dikutip hajinews.id dari akun twitter @alisyarief pada Kamis, 3 Juni 2021.

Bahkan yang paling menohok, kata Ali Syarief negara tetangga yakni Malaysia ditambah kuota hajinya menjadi 10ribu.

“Malaysia ditambah 10K kuotanya,” katanya.

“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun,” tandasnya.

Sebelumnya, Pengamat Internasional, Hasmi Bakhtiar menyayangkan keputusan pemerintah yang memutuskan membatalkan keberangkatan haji tahun ini.

Pasalnya, menurut Hasmi Bakhtiar saat negara-negara lain sedang berjuang melakukan negosiasi untuk bisa melakukan ibadah haji, pemerintah Indonesia justru mengumumkan keputusan tak bisa berangkat.

“Saya sayangkan keputusan pemerintah yang sangat prematur,” cuit Hasmi seperti dikutip hajinews.id dari akun twitter @hasmibakhtiar pada Kamis, 3 Juni 2021.

“Di saat negara-negara lain sedang berjuang agar rakyatnya bisa beribadah haji kita memilih mati sebelum ajal,” ujarnya.

Hasmi pun mengungkapkan bahwa alasan gagalnya haji tahun ini tidak ada kaitannya dengan vaksinasi. Oleh karenanya, Hasmi mempertanyakan penyebab gagalnya pemberangkatan haji di tahun ini.

“Clear yah alasan gagalnya keberangkatan calhaj kita tahun ini gak ada kaitannya dg jenis vaksin. Tapi???,” kata Hasmi.

Bahkan, Hasmi meyakini tahun depan pun akan begini lagi, dan tetap penyebabnya bukan jenis vaksin yang digunakan di Indonesia.

“Saya masih yakin kedepannya juga begitu. Jadi, kalau sampai calhaj gak berangkat yah bukan karena jenis vaksinnya,” pungkasnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *