Ketika Imam Syafi’i Tidak Qunut, Berikut Kisahnya

Ketika Imam Syafi'i Tidak Qunut, Berikut Kisahnya
Ketika Imam Syafi'i Tidak Qunut, Berikut Kisahnya. Foto/ilustrasi
banner 400x400

Hajinews.id – Kisah Imam Syafi’i, ulama pendiri Mazhab Syafi’iyah dapat dijadikan teladan betapa akhlak adalah hal yang sangat dijunjung tinggi oleh beliau. Suatu ketika Imam Syafi’i, beliau tidak qunut ketika salat Subuh. Apa sebabnya?

Imam Syafi’i dikenal sebagai Bapak ushul fiqih yang tak hanya tenar karena kepakarannya di bidang hukum Islam. Sejumlah ulama menilai, Imam Syafi’i juga layak sebagai pelopor disiplin keislaman lainnya, seperti ilmu tafsir dan musthalah hadits.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Berikut kisah beliau ketika tidak membaca qunut dilansir dari NU Online. Kisah ini juga ditemukan dalam Kitab “at-Tibyân” karya Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari.

Terlahir dengan nama Muhammad ibn Idris, Imam Syafi’i tumbuh sebagai pribadi cerdas dan kritis. Memang beliau sangat memuliakan dan mengagumi guru-gurunya. Namun, proses pencarian kebenaran yang gigih membawanya ke panggung ijtihad yang mandiri.

Imam Syafi’i sukses membangun mazhabnya sendiri, terutama fiqih. Tak pelak, Imam Syaf’i pun berbeda pandangan dengan para pendiri mazhab fiqih lain, baik gurunya sendiri, Imam Malik; pendahulunya, Imam Hanafi; ataupun muridnya, Imam Hanbali. Soal qunut misalnya. Imam Hanafi dan Imam Hanbali tegas bahwa qunut tak sunnah pada sembahyang subuh, kecuali pada sembahyang witir.

“Dalam sembahyang subuh, Nabi melaksanakan qunut hanya selama satu bulan. Setelah itu tidak,” dalihnya.

Imam Syafi’i menolak pendapat ini. Dengan dalil yang tak kalah kuat, beliau meyakini qunut subuh juga berstatus sunnah. Di antaranya beliau bersandar pada hadits: “Rasulullah SAW senantiasa melakukan qunut di sholat fajar (salat Subuh) sampai beliau meninggal dunia.”

Sebagai ulama yang konsekuen, Imam Syafi’i tak putus membaca qunut subuh sepanjang hidupnya. Selalu. Kecuali pada suatu hari yang aneh. Ya, saat itu Imam Syafi’i meninggalkan qunut subuh. Perilaku ganjil yang sepintas tampak mengkhianati buah pikirannya sendiri ini terjadi di Baghdad, Iraq. Persisnya, di dekat sebuah makam.

Ternyata Imam Syafi’i sedang menaruh hormat yang tinggi kepada ilmu dan jerih payah pemikiran ulama lain, kendatipun berseberangan dengan pahamnya. Karena di tanah makam di sekitar tempat ia sembahyang itu telah bersemayam jasad mujtahid agung, Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit atau yang dikenal dengan Imam Hanafi.

Wallahu A’lam

Sumber: kalamsindo

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *