Hikmah Malam: Wahsyi, Sang Pembunuh Paman Nabi SAW Yang Bertobat dan Masuk Islam

Wahsyi Sang Pembunuh Paman Nabi
Wahsyi Sang Pembunuh Paman Nabi


banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idPada perang Uhud, Rasulullah SAW bersama para sahabatnya berperang melawan kaum kafir Quraisy. Namun suatu hari seorang budak laki-laki bernama Wahsyi mengincar Hamzah (paman Nabi SAW). Setelah menunggu kesempatan yang tepat, ia berhasil membawa Hamzah untuk syahid di tempat. Ini adalah kisah Wahsyi, pembunuh Hamzah, yang masuk Islam.

Dari buku 99 Kisah Menakjubkan Para Sahabat Nabi karya Tethy Ezokanzo, seorang anak laki-laki bernama Wahsyi bin Harb RA, dikaitkan dengan milik Jubair bin Mutaim. Suatu ketika Jubair berjanji pada Wahsyi bahwa dia akan merdeka sampai dia membunuh Hamzah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kebencian kaum kafir Quraisy terjadi setelah Perang Badar. Itu sebabnya banyak anggota keluarganya yang menjadi korban kekalahan. Thu’aimah bin Adi bin Al Khiyar sebagai paman Jubair bin Muth’im, termasuk di antara korban.

Kemudian Jubair memerintahkan Wahsyi untuk membunuh salah seorang diantara Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib RA, dan Hamzah bin Abdul Muthalib.

Wahsyi pun menyanggupi untuk membunuh Hamzah, dia berkata:

“Aku tidak mampu mendekati Muhammad karena para sahabatnya selalu berada di sampingnya. Sedangkan Ali, ia selalu waspada dalam medan perang. Aku akan membunuh Hamzah karena ada kemungkinan aku akan menjatuhkannya saat dia lengah.”

Jubair dengan senang akan ucapan Wahsyi dan segera membawanya ke medan perang uhud.

Ketika perang Uhud tiba, sembari bersembunyi di balik pepohonan dan bebatuan, dia terus mengintai Hamzah. Saat perang, Hamzah begitu sibuk seperti singa yang marah. Wahsyi terus menunggu momen yang tepat.

Waktu yang tepat pun datang, Wahsyi langsung melempar pisaunya hingga mengenai pinggang Hamzah sampai menembus bawah selangkangnya. Hamzah mencoba menyerang balik Wahsyi. Namun karena lukanya dia mengurungkan niatnya kembali, sampai ajal tiba menjemput Hamzah.

Kemudian Wahsyi mengambil pisau itu dan kembali kepada kaum Quraisy. Namun bukannya senang Wahsyi malah merasa tidak tenang, dia terus gelisah karena perbuatannya itu.

Wahsyi Memeluk Islam

Dari buku Mulut yang Terkunci: 50 Kisah Haru Para Sahabat Nabi karya Siti Nurlaela dijelaskan bahwa pasukan Islam berhasil menaklukan Makkah, Wahsyi pun mengungsi ke Thaif. Namun Thaif juga telah dikuasai umat Islam.

Sampai Wahsyi berpikir, “Aku mendengar kabar bahwa sebesar apapun dosa seseorang, jika ia bertobat maka dosanya akan diampuni.”

Lantas Wahsyi menemui Rasulullah SAW dan mengucapkan syahadat. Rasulullah SAW menatap Wahsyi dan bertanya, “Apakah engkau Wahsyi yang telah membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib?”

Wahsyi mengangguk. Rasulullah SAW bertanya lagi, “Bagaiman engkau dapat membunuhnya?”

Wahsyi pun menjawab, “Selama Hamzah berperang aku terus mengintainya. Ketika ia lengah, kulemparkan tombakku ke tubuhnya.” Wahsyi berkata dengan penyesalannya.

Rasulullah SAW seketika berpaling, beliau enggan melihat wajah Wahsyi lagi. Dan sejak saat itu Wahsyi tidak berani mendekati Nabi Muhammad SAW. Ia takut membuat Rasulullah SAW sedih. Hingga dalam hatinya Wahsyi bertekad menebus kesalahannya.

Wahsyi Membunuh Musailamah Al-Khazab

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *