Keputusan yang Terburu-buru! Saudi Belum Beri Keputusan, RI Sudah Batalkan Keberangkatan Haji

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id – Keputusan pemerintah Indonesia membatalkan pemberangkatan jemaah haji tahun ini, dinilai pengamat sebagai langkah yang “terburu-buru” pasalnya hingga kini Arab saudi belum memberikan informasi resmi terkait keberangkatan haji, disisi lain Indonesia masih memiliki peluang mendapatkan kuota dari 60.000 jemaah yang diizinkan Arab Saudi.

“Ini keputusan terlalu cepat untuk tidak memberangkatkan apapun alasannya, apalagi ini yang kedua kali. Masih ada ruang berdialog atau cara lain karena Arab Saudi belum mengumumkan secara resmi,” kata pengamat haji dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dadi Darmadi, Kamis (03/06).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Keputusan pembatalan ini membuat calon jemaah haji yang berusia senja merasa kecewa.

“Dua tahun berturut-turut tidak memberangkatkan haji itu berdampak besar bagi psikologis rakyat Indonesia. Mereka merasa, kok sesuatu yang penting bagi umat Islam sepertinya kurang diperjuangkan pemerintah sampai akhir, padahal Saudi belum memutuskan, kan masih ada peluang,” tambah Dadi.

Laporan media dalam beberapa hari terakhir menyebutkan, kuota haji tahun ini adalah 60.000 jemaah, dengan perincian 15.000 dari dalam Saudi dan sisanya dari negara-negara lain.

Sebelum pandemi, jumlah total jemaah haji dari seluruh dunia sekitar 2,5 juta orang. Setiap tahun, Indonesia mengirim antara 168.000 hingga 220.000 jemaah.

Indonesia sebagai negara Islam terbesar mendapatkan kuota haji terbanyak di dunia memiliki posisi tawar untuk memperjuangkan kuota tersebut.

“Ini bukan soal jumlah, tapi tentang upaya pemerintah untuk membangkitkan semangat masyarakat bahwa pemerintah berhasil memperjuangan yang paling penting bagi umat Islam Indonesia dan ada harapan bagi jemaah untuk naik haji,” ujar dadi.

Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah (AMPHURI) dan himpunan Pengusaha Umrah dan Haji (Himpuh) menghormati serta mendukung keputusan pemerintah tersebut. Namun, Ketua Umum AMPHURI, Firman M Nur meminta pemerintah untuk memberikan kemudahan dan stimulus bagi pengusaha untuk dapat bertahan sambil menunggu kembali dibukanya pelaksanaan haji dan umroh.

Menurut Firman, setahun pandemi Covid-19 telah menyebabkan banyak penyelenggara haji dan umroh tutup sementara hingga bangkrut.

“Seperti pengembalian setoran lebih cepat hingga stimulus kegiatan bersama yang membantu kami menjalankan roda usaha,” kata Firman.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *