Partisipasi IPHI dalam Upaya Keluar dari Ancaman Multi Dimensi Bersama Pemerintah

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Pandemi Covid-19 yang telah menjadi ancaman multi dimensi harus menjadi perhatian semua pihak. Dalam hal ini PP IPHI pun turut bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk mengantisipasi beyond covid-19.

Menariknya, persoalan ini dibahas oleh beberapa narasumber kompeten, dalam webinar bertajuk “Upaya Keluar Dari Ancaman Multi Dimensi- Menteri-Menteri Sumbang Saran Atasi Beyond Covid-19” yang diinisiasi oleh Ketua PP IPHI Dr. Abidinsyah S. MKes, pada Ahad, 6 Juni 2021.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Yang hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut di antaranya; Kepala BKKBN, Dr. Trihono,  Prof. Rokhmin Dahuri, Prof. Nila, Prof. Haryono, Prof. Meutia, DR. Fuad Bawazier. Dan inilah beberapa hal penting terkait beyond covid-19 yang berhasil redaksi rangkum.

Pandemi covid-19 ini berdampak sangat besar terhadap berbagai bidang kehidupan dan perlu menjadi perhatian semua kalangan dalam mengatasi hal tersebut. Tentunya dengan leadership dan komitmen yg kuat. Pendekatan secara komprehensif pun harus dilakukan. Supaya penyebabnya sekaligus dampaknya bisa digarap secara bersama-sama dengan memperhatikan mana yang kendor dan perlu dievaluasi.

Sementara itu pelayanan kesehatan di puskesmas termasuk posyandu harus terus ditingkatkan. Dampak covid-19 terhadap penyakit menular dan tidak menular sangat tinggi. Persoalan ini pun harus menjadi perhatian bukan hanya tenaga kesehatan tapi untuk tenaga yang lain juga.

Prof Rokhmin mengatakan, untuk menjadi negara makmur yang maju maka pertumbuhan ekonomi yang dicapai min 7 persen. Sedangkan pandemi ini malah merontokkan target pertumbuhan ekonomi. Hal ini pun jadi catatan penting, bahwa tidak mungkin pandemi bisa diatasi tanpa adanya pertumbuhan ekonomi.

Sedangkan, Prof Haryono menyebutkan pemberdayaan keluarga menjadi kunci dalam mengatasi berbagai masalah dari dampak covid. Seperti harus taat prokes, menggerakan pemberdyaan keluarga misalnya memanfaatkan pekarangan rumah untuk tanaman pangan untuk dikonsumsi sendiri maupun bisa dijual.

Masalah pandemi ini pun membuat dilematis. Promo prokesnya kurang maka kasus covid bisa meningkat dan memperlambat pertumbuhan ekonomi, begitu juga baliknya.

Sedangkan Prof Meutia Hatta mengatakan, perempuan dan anak harus jadi perhatian dalam menghadapi pandemi ini. Kualitas prokes ditingkatkan, jangan sombong. Aktifitas di rumah dijaga seperti pada perempuan dan anak-anak. Sebab anak-anak walau bagaimana pun menjadi tumpuan masa depan.

“Banyak negara sudah menunjukkan tren selesai, tapi sebetulnya belum selesai,” ungkap Dr. Abidinsyah.(ingeu)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *