Penanganan Covid-19 disebut Tak Seimbang, Direktur WHO: Negara Kaya Habiskan 44 Persen dari Dosis Dunia

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Seorang pejabat eksekutif dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa penanganan Covid-19 di seluruh dunia berada di tahap yang tidak stabil atau tidak seimbang.

Saking tak stabilnya penanganan pandemi ini, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebutkan bahwa proses ketimpangan tersebut membuat pandemi terbelah menjadi ‘dua jalur’.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dua jalur yang dimaksud oleh Tedros ini adalah penanganan Covid-19 di negara kaya dan juga miskin.

Tedros menyuarakan kekesalannya bahwa beberapa negara miskin tidak dapat mengimunisasi petugas kesehatan mereka, orang tua dan populasi lain yang paling rentan terhadap penyakit COVID-19 yang parah.

“Semakin, kami melihat pandemi dua jalur: banyak negara masih menghadapi situasi yang sangat berbahaya.

“sementara beberapa dari mereka dengan tingkat vaksinasi tertinggi mulai berbicara tentang mengakhiri pembatasan,” kata Tedros Adhanom dari Al-Jazeera.

Tedros bahkan menyebutkan bahwa proses vaksinasi yang dilakukan negara-negara kaya sering tidak melihat jatah untuk negara miskin.

“Negara kaya habiskan hampir 44 persen dari dosis dunia,” ujar Tedros kembali.

Menurutnya tingkat vaksinasi dari negara-negara miskin hanya berada di bawah angka kurang dari 1 persen.

“Negara-negara berpenghasilan rendah hanya mengelola 0,4 persen.

“Hal yang paling membuat frustrasi tentang statistik ini adalah bahwa hal itu tidak berubah dalam beberapa bulan,” tutur Tedros kembali.

Karena hal ini, Tedros pun menyebutkan bahwa dunia memerlukan tambahan vaksin Covid-19.

Pada September nanti, ia meminta agar produsen vaksin menyiapkan tambahan vaksin hingga 250 juta dosis.

Ia juga meminta agar negara-negara maju di seluruh dunia membantu proses distribusi vaksin tersebut.

“Akhir pekan ini, para pemimpin G7 akan bertemu untuk pertemuan puncak tahunan mereka,” kata Tedros. “Tujuh negara ini memiliki kekuatan untuk memenuhi target tersebut.

“Saya menyerukan G7 tidak hanya berkomitmen untuk berbagi dosis, tetapi berkomitmen untuk membagikannya pada bulan Juni dan Juli,” katanya.

Sumber; pikiranrakyat

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *