Kenapa Manusia Tidak Takut Neraka, Sedangkan Malaikat Penjaganya Saja Tak Pernah Tersenyum Sejak Neraka Diciptakan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Ustadz Abdul Somad mengungkapkan penyebab banyak orang yang tak takut dengan siksa neraka.

Padahal, neraka mampu membuat Malaikat Mikail tak pernah lagi tersenyum setelah menyaksikannya secara langsung.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hal itu disampaikan Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya mengutip hadits Nabi Muhammad SAW.

”Dari Anas bin Malik, bahwa ketika Allah SWT menciptakan neraka, sejak diciptakannya neraka sampai saat ini malaikat Mikail tak pernah tersenyum walau sekalipun,” kata UAS.

Apa sebab Mikail tak tersenyum? UAS mengatakan hal itu karena takutnya Mikail pada api neraka.

”Mengapa dia takut? Alasannya rasional. Karena matanya melihat langsung,” kata UAS.

”Kita tidak melihat. Kita hanya sekadar tahu dari Al Quran, dari hadits, dari fatwa, dari ceramah, dari tausiyah ulama,” kata Ustadz Abdul Somad.

UAS melanjutkan, tentulah pengetahuan yang lewat telinga, tak sama efeknya dengan pengetahuan yang langsung dilihat mata.

”Maka malaikat Mikail yang sampai pada derajat malaikat sekalipun, takutnya bukan main. sampai tak dapat tersenyum sejak neraka diciptakan,” kata UAS.

Ustadz Abdul Somad menceritakan, ada seorang laki-laki bernama Suhaib berasal dari Bashrah, Irak.

Dia sangat hebat beribadah, sampai malamnya pun tak digunakan sedikitpun untuk tidur.

Suatu hari, datang perempuan hamba sahayanya menyampaikan pertanyaan ke Suhaib.

”Wahai tuanku Suhaib, mengapa engkau beribadah sepanjang malam? Apakah engkau tidak berfikir untuk besok akan bekerja, beraktifitas,”? kata UAS menirukan pertanyaan itu.

Mendapat pertanyaan tersebut Suhaib kemudian menjawab.

”Yang menyebabkan orang tidur itu adalah kantuk. Sementara kantukku sudah hilang,” jawabnya.

Mendengar jawaban itu, Suhaib kembali mendapat pertanyaan.

”Apa yang menyebabkan kantukmu hilang?,” tanya hamba sahaya tadi.

Suhaib menyatakan, kantuknya hilang ketika membaca satu ayat bercerita tentang neraka.

”Maka kantuknya hilang,” jelas UAS.

Salah satu yang paling sulit untuk dihilangkan adalah mengantuk.

”Apapun tak dapat menghilangkan kantuk. Kita basuh air ke wajah, hanya dapat bertahan beberapa detik habis tu kantuk datang lagi,” ungkap UAS.

”Kita coba memukulkan pipi dengan tangan, menampar keras, tetap juga kantuk tak hilang,” jelas UAS.

Kantuk hanya dapat hilang dengan tidur.

Tapi Suhaib tak begitu.

”Apa yang dapat mengusir kantuknya hilang? Ketika dia diperdengarkan ayat-ayat yang bercerita tentang neraka Allah SWT,” kata UAS.

Maka sejak saat itu terbanglah mengantuknya, hilanglah tidurnya.

Dia larut dalam ibadahnya memohon ampunan supaya dijauhkan dari neraka Allah SWT.

UAS melanjutkan, Mikail dapat menghilangkan nyamannya, tawanya, senyumnya, karena matanya melihat neraka.

Tapi Suhaib yang anak muda, mengapa bisa takut padahal tidak melihatnya?

Apa yang membuatnya takut?

”Tentulah hatinya takut. Mengapa hatinya takut? Hati Suhaib sama dengan hati kita. Karena dia manusia bukan malaikat,” kata UAS.

”Dia juga bukan sahabat nabi. Dia seorang yang biasa. Mengapa dia takut, kita tidak?,” kata UAS.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, lama dirinya berfikir ketika membaca riwayat Suhaib.

Jawabannya kemudian ia temukan dalam ucapan Imam Sahal rahimahullah dikutip oleh Imam Abu Hamid al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin.

”Kata Imam Sahal, engkau tidak akan menemukan rasa takut dalam hati sampai engkau memakan makanan yang halal,” kata UAS.

Oleh sebab itu mengapa rasa takut tak datang. Salah satu sebabnya adalah haram atau syubhat.

”Bukan sekadar haram, yang syubhat pun menghilangkan rasa takut dari dalam hati,” terang UAS.

Penyebab lain hilangnya rasa takut kepada Allah SWT adalah banyak tertawa.

Kata Nabi SAW, jangan kau banyak ketawa. Karena banyak ketawa mematikan hati.

Dimana datang rasa takut? Dari dalam hati. Dari hati memancar ke mata, telinga, tangan, memancar ke seluruh anggota tubuh.

”Kalau sudah tak takut, maka jiwa, diri, badanpun tidak iku takut kepada Allah SWT,” jelas UAS.

”Mengapa takut hilang? Karena terlalu banyak tertawa,” paparnya.

Oleh sebab itu, kalaulah orang zaman ini tak lagi takut ketika dibacakan ayat-ayat Allah SWT, ketika dibacakan ayat tentang azab, tidak datang rasa takutnya, boleh jadi karena dua hal.

”Pertama disebutkan Imam Sahal rahimahullah, karena banyak memakan makanan yang haram dan syubhat,” jelas UAS.

”Kedua, karena terlalu banyak tertawa,” pungkas UAS.

Tentang Membaca Al Quran

Membaca Al Quran adalah amalan yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.

Pahala membaca Al Quran sangat luar biasa. Setiap satu huruf dibalas dengan satu kebaikan.

Tak hanya itu, Al Quran juga akan datang pada hari kiamat untuk memberi syafaat bagi orang yang membacanya.

Saat ini, untuk membaca Al Quran sangat banyak media yang bisa digunakan.

Mulai dari mushaf, website hingga Al Quran yang ada di aplikasi.

Muncul pertanyaan, apakah sama pahala membaca Al Quran menggunakan aplikasi dengan baca Al Quran menggunakan mushaf?

Menjawab hal itu, Ustadz Abdul Somad mengatakan, pahalanya bukan dilihat dari mana membaca Quran.

Tapi yang dilihat adalah lafadz di mulut dan di hati.

”Mulut fasih, tahsin, tajwid. Hati ikhlas. Walaupun kau baca di pelepah kurma,” kata UAS.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, pada zaman Nabi SAW tak ada mushaf al Quran yang dicetak.

Al Quran dulu ditulis di pelepah kurma, di tulang onta, di batu ceper.

”Jadi Quran tak dilihat dimana,” jelas UAS.

Keutamaan Membaca Al Quran

Dilansir dari laman Kemenag yang ditulis Muhammad Tambrin, berikut adalah beberapa keutamaan membaca Al Quran:

1. Menjadi Manusia yang terbaik.

2. Dikumpulkan bersama para Malaikat.

3. Sebagai syafa’at di Hari Kiamat.

4. Kenikmatan tiada tara

5. Ladang pahala.

6. Kedua orang tuanya mendapatkan mahkota surga

Manfaat Membaca Al Quran

Ustadz Nasim Surahman dilansir dari Kemenag menyatakan, ada 10 manfaat membaca Al Quran setiap hari yang luar biasa:

1. Dapat mendapatkan pahala dan kebaikan

Membaca Alquran dapat menjadikan suasana sekitar menjadi lebih damai, tenang dan penuh dengan keberkahan.

Maka dari itu seseorang yang membaca Alquran akan mendapatkan pahala yang berlipatganda dan kebaikan dari Allah SWT sebagai manusia yang soleh.

2. Dapat memberikan derajat dan wibawa lebih baik

Membaca Alquran dapat membuat seseorang terlihat semakin bercahaya dan penuh wibawa.

Kondisi ini dapat membuat seseorang menjadi lebih disayangi, dihormati dan dihargai banyak orang.

3. Memperoleh rahmat dan lindungan oleh malaikat

Membaca Alquran dengan hati yang tenang dan sabar dapat mendatangkan rahmat dari Allah SWT dan mendapatkan perlindungan dari para malaikat dari kejahatan yang terlihat maupun tidak terlihat.

4. Memberikan syafaat ketika hari kiamat tiba

Membaca Alquran dapat mendatangkan kebaikan dan kemuliaan yang tidak pernah dibayangkan oleh manusia sebelumnya bahkan juga terjadi pada hari kiamat dengan kemuliaan yang sangat besar.

5. Membuat seseorang menjadi berprilaku mulia

Membaca Alquran dengan hati yang tenang dan rasa yang bahagia dapat merubah seseorang yang semula berprilaku tidak baik menjadi lebih baik.

6. Agar hati lebih tenang dan tentram

Membaca Alquran dapat menenangkan pikiran dan batin serta cara agar hati tenang dan dapat pula menjadikan rasa cinta terhadap Allah SWT, semua nabi dan rasul serta para malaikat menjadi lebih kuat .

7. Agar selamat duniat dan akhirat

Rajin membaca Alquran dengan hati yang ikhlas dapat menyelamatkan dirinya dari kejahatan yang terlihat dan tidak terlihat dan kesengsaraan selama didunia dan akhirat, semua itu terwujud karena Allah SWT melindunginya.

8. Sebagai penyembuh penyakit pada tubuh

Bagi seseorang yang rajin dan membiasakan diri untuk membaca Alquran maka Allah SWT akan melindunginya dari segala penyakit

9. Dapat menyembuhkan penyakit hati

Membaca Alquran dengan hati yang ikhlas dapat menhalau dan menyembuhkan penyakit hati yang mencakup iri, dengki, senang membicarakan keburukan orang lain, merasa dendam dan lain lain.

10. Memberikan kenikmatan pada kedua orangtua dihari kiamat

Bagi seorang anak yang membiasakan diri membaca Alquran semata-mata karena kecintaannya terhadap Allah SWT dan kedua orangtuanya maka Allah SWT akan melindungi kedua orangtuanya dan memberinya kenikmatan termasuk mahkota pada kepala mereka sebagai tanda keberkahan. (dbs).

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *