Hakekat Panglima

Hakekat Panglima
Hakekat Panglima. Foto/ilustrasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh : Ahmad Khozinudin, Sastrawan Politik

Hajinews.id – Prajurit, Saya mau bicara,

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Prajurit, Panglima adalah pimpinan, panutan, pelindung dan pengayom anggota. Bukan Bos yang minta jawaban ‘siap komandan’ tapi tak pernah memikirkan bawahan.

Panglima, adalah yang memikirkan anggotanya, memikirkan saat bertugas, juga saat purna tugas. Memikirkan untuk memberikan tugas, juga menjamin keluarga yang ditinggalkan tugas.

Panglima memikirkan hal-hal yang asasi dalam menjaga kedaulatan Negara, juga yang asasi dalam menjaga kedaulatan keluarga tentara. Bukanlah panglima yang baik, yang memeras keringat prajurit, lalu menelantarkannya pasca purna tugas.

Lihatlah, tidak sedikit Prajurit yang gagah saat bertugas, tapi menjadi keleleran setelah menjadi purnawirawan. Bahkan, untuk hidup dan tinggal pun, harus berseteru dengan angkatan, tempat dimana dahulu dirinya mengabdikan diri untuk negara.

Prajurit, panglima itu yang piawai menyusun strategi diatas kertas, dan berani mengeksekusi rencana di medan tugas. Panglima, laksana Junnah (perisai), yang bertempur digaris depan, menjadi pelindung (tameng) bagi anggotanya. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda :

إِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ

”Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu perisai, dimana (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan) nya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll).

Jadi, Panglima adalah Imam yang siap terjun di medan Laga, bukan hanya ayunkan tongkat komando, perintah sana dan perintah sini tanpa ikut merasakan derita menjalankan tugas. Panglima, adalah orang yang pertamakali siap menderita setelah seluruh prajuritnya hidup bahagia.

Panglima, bukanlah….

Orang yang mengemis jabatan dihadapan penguasa, mengkerdilkan diri dihadapan partai politik, dan menghiba dukungan pada politisi.

Panglima, bukanlah….

Orang yang mengandalkan mertua, atau memanfaatkan kedekatan dengan penguasa, agar diberikan bintang dipundaknya.

Panglima, bukanlah….

Orang yang matanya hanya fokus pada tongkat komando dan penghormatan dari anggota, tapi tak memikirkan nasib prajuritnya.

Panglima, bukanlah….

Orang yang mengabdi kepada penguasa, setelah dirinya melihat kedaulatan negara dicabik-cabik Amerika dan China.

Panglima, bukanlah….

Orang yang menjadi bengis kepada rakyat, memusuhi rakyat, menggunakan senjata yang dibiayai rakyat untuk membungkam suara rakyat.

Prajurit, carilah, temukanlah, dan berikan kesetiaan kepada panglima sejati. Panglima yang mengabdi kepada rakyat, yang memikirkan nasib prajuritnya.

Prajurit, carilah panglima yang berkomitmen menolong agama Allah SWT, menjamin keselamatan anggota, dunia dan akhirat.

Prajurit,

Sampai ketemu disaat yang dijanjikan, dimana semua kesetiaan akan diberikan kepada yang berhak, dan digunakan untuk perkara yang hak.

Prajurit, selamat berjuang, kemenangan akan selalu menaungi siapapun yang setia pada kebenaran, mentaati Allah SWT dan rasul-Nya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *