Miris! Pembangunan Masjid Kelompok Minoritas Paling Banyak Diganggu

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Sebanyak 24 rumah ibadah dicatat SETARA Institute mengalami gangguan di tahun 2020 atau selama merebaknya pandemi covid di tahun tersebut.

Direktur Eksekutif SETARA Institute, Ismail Hasani, menjelaskan rumah ibadah yang mengalami gangguan tersebut terdiri atas Masjid (14), Gereja (7), Pura (1), Wihara (1), dan Klenteng (1). Sehingga umat Islam menjadi pihak yang paling banyak mengalami gangguan terkait rumah ibadah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Namun perlu dicatat bahwa yang paling banyak mendapatkan gangguan adalah tempat ibadah umat Islam dari madzhab atau golongan yang oleh kelompok pelaku dianggap berbeda dari mainstream,” kata Ismail kepada Media Indonesia.

Ismail menilai, kasus-kasus terkait rumah ibadah seharusnya segera diselesaikan mengingat adanya urgensi kesehatan masyarakat selama pandemi covid-19. Bukan malah ditunda lebih lanjut.

Pasalnya, kasus penghentian pembangunan, penyegelan, dan perusakan masjid, gereja, dan klenteng sebagian besar disebabkan oleh produk kebijakan yang diskriminatif, intoleransi masyarakat sekitar, dan konflik internal kepengurusan rumah ibadah.

SETARA Institute mendorong Pemerintahan Presiden Joko Widodo pada periode jabatan keduanya untuk mengarusutamakan keberagaman atau kebinekaan dalam seluruh aspek tata kelola pemerintahan negara melalui pelembagaan pemerintahan inklusif (inclusive governance). Dengan tekanan khusus pada pemerintahan daerah agar keragaman kultur, keanekaan watak kepemimpinan lokal, dan bahkan di tengah dinamika dan konfigurasi politik lokal, kebinekaan tetap menjadi perspektif kunci dalam tata kelola pemerintahan.

“Perbedaan identitas dan latar belakang seluruh anasir pembentuk kebangsaan Indonesia, termasuk identitas dan latar belakang keagamaan, harus mendapatkan kesempatan, akses, dan jaminan hak yang setara dalam tata kelola pemerintahan,” tutupnya. (Dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *