Kasus Covid 19 Meningkat Di Madura, Mahfud MD Ungkap Hal Ini

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Bangkalan – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD turun gunung untuk mengatasi melonjaknya kasus Covid-19 di Madura. Salah satu pendekatan yang dilakukannya adalah melakukan pertemuan dengan para tokoh agama.

Kasus Covid-19 di Bangkalan, Madura melonjak drastis dalam 10 hari terakhir. Data per Selasa 15 Juni 2021 yang dirilis Pemprov Jatim, menunjukkan bahwa kasus covid-19 di Bangkalan sudah mencapai 2.384. Kasus aktif yang mencapai angka 599 merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menyikapi kondisi ini, Mahfud MD sebagai Menkopolhukam dan juga putra Madura terpanggil untuk membantu mengatasi melonjaknya kasus di Bangkalan.

Mahfud menggelar silaturahmi dengan tokoh agama di Bangkalan, Madura, dengan tujuan agar para tokoh agama ini bisa memberikan pengertian kepada masyarakat tentang bahayanya Covid-19.

Lantas, apa yang jadi alasan Mahfud MD meyakini, tokoh agama bisa membantu pemerintah dalam menekan laju penyebaran Covid-19 khususnya di daerah Bangkalan?

“Karena di Bangkalan itu masih banyak tokoh-tokoh agama yang mengatakan bahwa covid itu bohong,” ujar Mahfud dalam sambungan video bersama Aviani Malik di Program Prime Talk Metro TV, Rabu (16/6/2021).

Atas dasar inilah, Mahfud mengajak para tokoh agama dan ulama di Bangkalan untuk bertukar pikiran dari sudut agama, terkait kewajiban dalam menjaga kesehatan.

“Jadi saya meminta kepada mereka (tokoh agama), tolonglah masyarakat ini diberi pengertian bahwa dalam agama pun dijelaskan bahwa kita wajib menghindari penyakit. Karena dalilnya, menghindari penyakit harus didahulukan daripada memperoleh kebahagiaan dan kebaikan,” lanjut Mahfud.

Lebih jauh, dari silaturahmi tersebut, Mahfud mengatakan bahwa masyarakat kini mulai sadar akan bahayanya covid. Salah satu gambarannya adalah kemauan para masyarakat/santri untuk divaksin. Sebelumnya, Mahfud mengatakan bahwa banyak santri di kawasan Bangkalan, menolak untuk divaksin.

“Tiga hari lalu sempat ada santri yang kabur, bilangnya mau divaksin, tapi ketika didatangi petugas, santrinya tidak ada. Alhamdullillah, sekarang pesantren-pesantren atau santri sekarang sudah antre untuk minta divaksin, atas kesadaran sendiri,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mahfud juga mengatakan bahwa di beberapa daerah di Madura, selain Bangkalan, sudah mulai menunjukkan tren penurunan kasus covid.

“Sampang, Pamekasan dan Sumenep sudah masuk zona kuning,” lanjutnya. (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *