Mengenal Lebih Dekat Habib Rahman Walikota Inggris yang Sederhana

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Habib Rahman namanya cukup populer dikalangan muslim Newcastle-upon-Tyne Inggris. Ia merupakan muslim pertama yang menjadi walikota Newcastle-upon-Tyne, Inggris.

Dalam keseharianya Habib Rahman dikenal sebagai sosok yang sederhana, dengan menggunakan sarung khas Muslimiin Bengkal, Habib Rahman berangkat ke kantor melakukan rapat dengan sejumlah ulama Islaam bergamis di sana.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dia bangga memakai sarung dan menunjukkan keislamannya. Masyarakat Non Muslim – yang mayoritas – di sana pun juga, secara umum, menerimanya.

Di sini, di negeri bermayoritas Muslim, di NKRI, justru ada yang mempermasalahkan pakaian dan atribut serta cara hidup khas kaum Muslimiin.

Bahkan ada yang mengaku sebagai Muslimiin NKRI, menolak atribut Muslimiin ini! Banyak orang menganggap sebelah mata lelaki muslimiin bercelana cingkrang (tidak isbal), berjanggut, bergamis, bersurban, dll. Perempuan muslimah berhijab syar’i, bercadar (niqob), dll.

Namun mereka ‘Muslimiin NKRI’ bertajuk ‘Islam’ Nusantara itu tak menolak kaum Katholik, Yahudi, dsb., yang berpakaian serupa kaum Muslimiin itu.
Mereka juga mempermasalahkan kaum Muslimiin yang menolak Riba, menolak Korupsi, menolak Manipulasi Hukum, menolak kecurangan Pemilu, menolak UU yang tidak berpihak kepada rakyat lemah, menolak Pajak, menolak Bid’ah, menolak Takhayyul, menolak budaya Nusantara yang bercampur Syirk (atau TBC: Takhayyul, Bid’ah, Churofat), dll.

Karena ini semua jelas tidak Islaami.

Lalu yang berislaam sungguh-sungguh (termasuk berjuang untuk NKRI), malahan menjadi dikatai:
Radikal, Wahabi, Teroris, tidak Pancasilais, tidak Nasionalis, Kampungan, Ekstrimis, dll.

Padahal dasar NKRI ini adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Tawhid. Lihat saja pasal 29 ayat 1 UUD 1945. Tegas, isinya: Tawhiid. Yang itu juga adalah dasar dari agama Tawhiid – Islaam – dengan 124.000 nabi sejak awal jaman. Tak pernah berubah.

Belum lagi jika menelaah isi Pancasila, yang sebenarnya jelas sekali juga diturunkan dari ajaran Al Qur’aan dan As Sunnah (Al Hadits), serta ijma’ Salafush Sholih, itu.

Lalu ada Tes Wawasan Kebangsaan, di KPK, yang memimta orang memilih antara Al Qur’aan dengan Pancasila?

Seakan-akan Al Qur’aan yang berisikan Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah musuh negara berketuhanan Yang Maha Esa, yakni NKRI, ini?

Bahkan ada kalimat indah: “Atas berkat rahmat Allah … “, di Pembukaan UUD 1945!

Tidak ingat?

Padahal para pahlawan nasional banyak yang berpakaian demikian, seperti Pangeran ‘Abdul Hamid Diponegoro, Tuanku Imaam Bonjol, dll.

Padahal negara ini dimerdekakan oleh kaum mayoritasnya: Muslimiin. Dan dengan dibantu kaum negeri-negeri Muslimiin, seperti Palestina, Mesir, Suriah, Yaman, Iraq, Saudi, Afghanistan, dst.

Tapi kadang, atau sering, urusan Poleksosbudhankam, urusan Duniawi (penyakit jiwa al Wahn, keterlaluan mencintai Duniawi, lupa Ahirat), menjadikan kita tersesat!

Menjijikkan. Membinasakan.

Maka janganlah kita menjadi durhaka.

Bahkan sampai menjadi munafiq, fasiq, hingga kafir. Hanya karena urusan Politik, Ekonomi, Bisnis, Sosial, Budaya; dst., itu.

Sementara kata dasar “Politics” (Politik), adalah “Policy” (Kebijakan)!

Tapi malahan banyak juga Politikus yang tidak bijak!

Sungguh Allah, Tuhan Yang Maha Esa, Subhaanahu Wa Ta’aala, telah berfirman:

كَا نَ النَّا سُ اُمَّةً وَّا حِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَ نْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِا لْحَـقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّا سِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَـقِّ بِاِ ذْنِهٖ ۗ وَا للّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَآءُ اِلٰى صِرَا طٍ مُّسْتَقِيْمٍ

Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allaah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan.

Dan diturunkan-Nya lah, bersama mereka, Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberikan keputusan di antara manusia, tentang perkara yang mereka perselisihkan.

Dan yang berselisih, hanyalah orang-orang yang telah diberikan (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri.

Maka dengan kehendak-Nya, Allaah memberikan petunjuk kepada mereka yang berimaan, tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberikan petunjuk kepada sesiapa yang Beliau kehendaki ke jalan yang lurus. (Al Qur’aan Surah Al Baqarah (2) Ayat 213)

-Catatan ATM (Abu Taqi Mayestino)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *