Sultan Hamengku Buwono X Rencanakan Lockdown DIY, Zubairi Djoerban: Lakukan Sebelum Terlambat, Situasi Bisa Mengerikan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Yogyakarta – Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Prof. Zubairi Djoerban memberikan dukungan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X terkait rencana lockdown Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Gubernur DIY tersebut mempertimbangkan penerapan lockdown secara total, untuk menekan tingginya kasus Covid-19 di wilayahnya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Melihat adanya niat dari Sri Sultan Hamengku Buwono X, Zubairi Djoerban pun kembali menekankan sarannya terkait penerapan kebijakan lockdown.

Hal itu disampaikan Dokter spesialis Penyakit Dalam tersebut melalui unggahan di akun media sosial pribadinya pada Jumat, 18 Juni 2021.

“Saya kembali ulangi saran saya: lockdown. Semua liburan dan perjalanan tidak penting harus dihentikan sejenak,” kicau Zubairi Djoerban, dari akun Twitter @ProfesorZubairi, Jumat, 18 Juni 2021.

Dia juga menyarankan agar sekolah tatap muka yang rencananya akan kembali dibuka, untuk ditunda dulu.

“Lakukan lockdown sebelum telat. Situasi bisa berubah jadi mengerikan,” kicau Zubairi Djoerban.

Sebelumnya, Sri Sultan Hamengku Buwono X mempertimbangkan penerapan lockdown secara total wilayah DIY, untuk menekan tingginya kasus Covid-19.

“Kita kan sudah bicara ‘ngontrol’ di RT, RW, kalau gagal terus mau apa lagi. Kita belum tentu bisa cari jalan keluar, satu-satunya cara lockdown totally,” katanya, dilansir dari laman dari Antara.

Menurut Sri Sultan Hamengku Buwono X, Pemda DIY bahkan telah mengatur secara mendetail mengenai pengetatan teknis kegiatan masyarakat hingga di level RT dan RW melalui kebijakan PPKM Mikro yang kembali diperpanjang hingga 28 Juni 2021.

Melalui kebijakan tersebut, penyelenggaraan kegiatan masyarakat tidak hanya mensyaratkan persetujuan dari kelurahan, tetapi juga harus disertai persetujuan kecamatan.

“PPKM ini kan sudah bicara menangani di RT, RW, padukuhan, kalau itu pun gagal, mobilitasnya seperti ini kalau weekend, ya terus mau apa lagi, ya lockdown,” ujar Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Dia juga mengaku heran dengan tingkat pemanfaatan tempat tidur (BOR) pasien Covid-19 di DIY yang mengalami kenaikan begitu cepat dalam sepekan, yakni yang biasanya berada di kisaran 36 persen, kini telah mencapai 75 persen.

Mengenai wacana penerapan lockdown ini, Sri Sultan Hamengku Buwono X pun akan segera menggelar rapat bersama dengan mengundang para dokter beserta pemerintah kabupaten dan kota di DIY.

Dia menyadari bahwa kasus Covid-19 yang terus berkembang secara fluktuatif, tidak hanya terjadi di Tanah Air. Bahkan, di beberapa negara lain seperti Malaysia dan Singapura telah kembali menerapkan lockdown. (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *