Jakarta, Hajinews.id – Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari mengatakan 200 mutasi Covid-19 India telah terdeteksi di Indonesia. Hal inilah yang diduga menjadi penyebab melonjaknya kasus covid di tanah air.
Disisi lain, Siti menilai rencana pemerintah melakukan vaksinasi kepada masyarakat masih kurang efektif. Menurutnya, upaya pemerintah dengan memberikan vaksin Covid-19 tidak akan merubah risiko penyebaran virus karena efektivitas yang tidak maksimal.
“Harapan pemerintah dengan 70 persen dia vaksin, 70 persen juga terjadi imunitas, karena efeksi nya tidak ada yang 100 persen,” ujar eks menteri kesehatan itu.
Siti Fadilah Supari menyayangkan tak ada komunikasi yang baik dalam pengupayaan pemerintah dalam menanggulangi pandemi.
“Ini hal-hal yang kaya ginikah scientific banget gitu, kenapa tidak ada yang bersuara ke Menteri Kesehatan?” tuturnya lagi, dikutip dari YouTube Siti Fadilah Supari Channel, yang tayang 19 Juni 2021.
Mengusahakan Herd Immunity dengan penggunaan vaksin, efektivitas yang diberikan tidak berjalan dengan baik, menurut Siti Fadilah hal yang dilakukan berjalan dengan sia-sia.
“Jadi jangan ‘yuk kejar 183 juta rakyat itu, nanti anda mengejar sesuatu yang tidak akan anda dapet’ uang banyak keluar, tapi korban akan cukup banyak,” katanya.
Menanggapi hal itu Prof. Nidom mengungkapkan jika dengan mutasi yang ada saat ini 350 tenaga kesehatan telah terpapar Covid-19, bahkan 15 orang lainnya telah meninggal dunia.
Melihat hal itu Siti Fadilah Supari menyayangkan ketidaktahuan masyarakat yang telah divaksin memiliki risiko yang sama besarnya terhadap paparan virus corona.
“Kenapa tidak di ekspose sehingga masyarakat tahu bahwa divaksin atau tidak divaksin risikonya untuk kena covid itu sama, dan kematiannya sama,” ujarnya.