Mari Belajar

Mari Belajar
Pasien terpapar Covid-19. Foto/dok ist
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Dr. Bambang Setiohadji, SpM

Hajinews.id – Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, perkenankan saya bercerita tentang memaknai Pandemi, saya sekeluarga terpapar Covid19, Istri, anak, kakak ipar dan alm suaminya dan almarhumah ibu mertua saya (93th), qadarullah, apakah ini suatu musibah, atau berkah atau ujian, ujian rasanya lebih pantas utk para nabi dan rasul, musibah ?

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Musibah tapi kok merata, berkah ?

Menurut Imam Al Ghazali berkah adalah kebaikan, sementara ulama mendefinisikan berkah adalah sesuatu yang melimpah secara material dan spiritual seperti kesehatan, ketenangan, harta, usia , anak , jadi intinya berkah adalah langgengnya kebaikan (definisi berkah dari situs kita bisa.com, Feb 2020)

Dalam waktu satu pekan ini saya mencoba memaknai apa yang saya alami sehubungan dengan meledaknya Pandemi gelombang kedua ini.

Hari Senin, 14 Juni 2021 saya diperiksa apus hidung dan tenggorokan (Swab) karena ada riwayat kontak dengan anak saya yang dirawat dengan diagnosa tersangka Covid19 dengan gejala demam, batuk, pilek dan hilang penciuman, sedangkan keadaan saya baik baik saja, alhamdulillah tidak ada keluhan , dan saya tetap melanjutkan aktivitas seperti biasa, saya masih masih mengisi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dan praktek pribadi, itupun paruh waktu

Hari Selasa 15 Juni , Innalillahiwainnailaihirojiun, saya takziah karena senior saya, kakak kelas saya, kreator ventilator Covid19 Dr dr Ike Sri Redjeki wafat setelah dirawat karena terpapar Covid19, kami berduka dan saya ikut menyolatkan jenazah dan mengikuti prosesi pelepasan jenazah di halaman Dept Forensik RSHS/FK UNPAD, dimana saya melihat limpahan doa dan juga air mata untuk almarhumah yang terungkap karena cinta dan hormatnya kepada Almarhumah, semoga almarhumah diterima disyurga abadi Aminnn.

Hari Rabu 16 Juni 2021, teman saya, senior , almarhum Drg Eddy Priyono , MHKes, wafat dan sewaktu takziah saya mendengar dari istri almarhum bahwa almarhum mas Eddy wafat sewaktu sholat tahajud, Masya Allah, berkah luar biasa bukan?

Dambaan setiap muslim kala ajal menjemput.

Dalam perjalanan pulang saya merenung inilah hak kita sebagai makhluk ciptaan Nya, kematian , misteri tapi pasti, Tapi Mari Kita belajar

Hari Kamis 17 Juni 2021 menjelang Dzuhur, saya menerima berita hasil Swab saya yang ternyata positif Covid19, sore harinya istri saya dan almarhumah ibu mertua pun terkonfirmasi positif, saya tidak terkejut, saya mendapat banyak masukan dari teman teman obat obatan dan suplemen yang harus kami konsumsi,

Hari Jumat 18 Juni 2021, menjelang subuh suami kakak ipar saya, Kang Yuyud Garuda Poeradiredja wafat, almarhum sebelumnya baik baik saja, sehari sebelum wafat masih menyetir mobil bersama istrinya ke Laboratorium untuk pemeriksaaan Swab , dimana ternyata hasilnya terkonfirmasi positif Covid19 , jadi lengkap lah kami semua terpapar Covid19, alm kang Yuyud wafat tanpa didahului sakit yang berarti, innalillahiwainnailaihirojiun, almarhum dimakamkan di TPU Cikutra, karena belum diketahui terkonfirmasi positif Covid19 ( hasil lab baru keluar menjelang pemakaman)

Hari Jumat 18 Juni 2021, atas saran teman saya di RS Kebonjati saya dianjurkan dirawat, bada Isya saya masuk ke RS Kebonjati, sahabat saya meminta ijin untuk memberitakan keadaan saya di wag , kata nya agar banyak yang mendoakan, tks kang Kautsar, atas support dan doanya.

Hari Sabtu 19 Juni 2021, jam 17.30 almarhumah ibu mertua saya wafat, innalillahiwainnailaihirojiun., karena terkonfirmasi Covid19 , harus dilaporkan ke satgas Covid19 kota Bandung, atas bantuan Dr Ahyani Raksanagara , Kadinkes kota Bandung , Tim Satgas Covid19 dalam waktu singkat sudah tiba di rumah duka, terimakasih Dr Ahyani, saya ijin pulang dulu dari RS Kebonjati, karena mengurus proses pemakaman almarhumah ibu mertua sesuai protokol Covid19.

Pemulasaraan jenazah dilakukan di RSKIA Jalan Kopo, dan selesai kl pukul 23.00, dengan mobil jenazah dari RSKIA kami menuju ke TPU Covid19 Cikadut, subhanallah , hari Sabtu ini saja sudah dimakamkan 40 jenazah terkonfirmasi Covid19.

Alhamdulillah kami tidak menunggu terlalu lama, almarhumah ibu mertua selesai dimakamkan Ahad 20 Juni 2021, jam 01.00,

Hari Ahad 20 Juni 2021 , saya istirahat di rumah, saya kembali di rawat di RS Kebonjati sore harinya.

Saya melihat apa yang saya alami terpapar Covid19 beserta seluruh keluarga merupakan keberkahan, apakah ini berkah di balik musibah?

Doa teman teman, ucapan simpati, kerabat, saudara mengalir , melimpah begitu tulus. Kiriman makanan, supplement, obat- obatan dari teman teman, kerabat ( tks bi Titi) saran racikan jamu tradisional (tks Bethy temanku) , saran lafaz doa dan dzikir, membanjiri wag , Masya Allah, berkah luar biasa.

Dalam satu pekan ini saya melihat proses akhir kehidupan yang sarat makna, kepergian seorang senior dan guru yang menjadi panutan, teman dsn senior yang wafat dalam rangkaian ibadah, kepergian kakak ipar yang begitu mudah dan almarhumah ibu mertua dalam usia 93 th tanpa sakit yang berarti.

Keikhlasan kerja tim satgas Covid19 yang luar biasa, mulai dari proses evakuasi jenazah dari rumah sampai ke instalasi pemulasaraan jenazah di RSKIA Bandung, mereka bekerja tanpa henti, dan dilarang menerima tip, ya Allah , berikanlah keberkahan untuk mereka dan keluarganya.

Di TPU Cikadut saya melihat teman teman penggali kubur yang bekerja tanpa mengenal lelah, pakaian, peralatan yang seadanya Imbalan yang mereka terima saya rasa masih dalam batas kewajaran, tapi tingkat keikhlasan melakukan pilihan kerja sebagai penggali kubur di masa Covid19 saya rasa itulah keikhlasan yang hakiki.

Saya merenung kembali, ya Allah betapa begitu banyak nikmat mu yang telah engkau limpahkan yang terkadang menjadi kurang berkah karena salah menyikapinya, betapa begitu banyak nikmat yang lupa kita syukuri karena kita menganggap sebagai hak, padahal itu semua pinjaman yang sewaktu waktu harus kita lepas, kita tinggalkan untuk menghadap mu ya Allah.

Berhenti lah teman teman untuk mencari kesalahan dalam Pandemi ini, muhasabah masal segera kita lakukan mulai dari diri sendiri , sekarang juga, doakan semua orang disekeliling kita agar mereka juga selamat dunia akhirat,
Ikhtiar dengan benar diiringi doa, Patuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus, peduli sesama dalam mencegah penyebaran.

Hidup ini sangat singkat, kematian sebagai hak akan menjemput ajal sesuai qadarullah, kapan saja,

Mari tingkatkan penghargaan tertinggi kita untuk para pejuang kemanusiaan yang melayani pasien Covid19 langsung tidak langsung mulai garda terdepan di sarana pelayanan kesehatan sampai terminal terakhir di Tempat Pemakaman,

Semoga Allah memberikan perlindungan kepada kita semua , akhirnya mohon maaf tulisan agak panjang ini tidak bermaksud mengajari tapi sekedar berbagi pengalaman, semoga apa yang kita lakukan dengan nama Allah semua bernilai ibadah, Akhirul kata diakhir tulisan ini saya tutup….

Wassalam…

Senin, 21 Juni 2021, 01.23
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *