Hikmah Pagi : 7 Perkara yang Dapat Merusak Islam Seseorang

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Keimanan seseorang memang dapat berubah-ubah, kadang bisa berkurang, bertambah, rusak bahkan hilang. Semua ini tergantung pada keyakinan dalam hati dan amalan yang dilakukan.

“Iman itu ucapan dan amalan kadang-kdang bertambah, kadang-kadang berkurang.” (HR Bukhori)

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dalam Islam, ternyata terdapat sekitar tujuh perkara yang dapat merusak keislaman seseorang yang tercantum dalam Al-Quran sebagaimana dilansir dari kumparan.

1. Syirik
Perbuatan yang dapat mendulang dosa besar adalah syirik. Sebagai umat Islam, perilaku seperti ini sudah seharusnya dijauhkan dari kehidupan sehari-hari.

Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 116 yang artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.”

2. Tidak mengakui kemusyrikan seseorang
Siapa saja yang tidak menyatakan orang musyrik sebagai kafir atau meragukan kekafiran mereka, maka dia termasuk seperti orang kafir. Agama Islam itu senantiasa berserah diri hanya kepada Allah SWT, menundukkan ketaatan, mentauhidkan-nya, dan mengingkari kemusyrikan.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 256 yang artinya:
” Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

3. Meyakini petunjuk yang lebih sempurna dari sunah Nabi

Orang-orang yang meyakini bahwa adanya petunjuk yang lebih smepurna dari sunah Nabi, maka ia termasuk dalam kekafiran.
Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 65 yang artinya:
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.”

4. Tidak menyukai apa saja yang dibawa Rasulullah
Semua hal-hal yang dibawa Rasulullah, tetapi tidak menyukai hal-hal tersebut meskipun tetap dilaksanakan, maka dia tetaplah kafir. Hal ini pula telah disepakati oleh para ulama.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Munafiqun ayat 1 yang artinya:
“Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: “Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah”. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.”

5. Menghina Islam
Dalam hal apa pun, menghina bukanlah hal yang patut dilakukan bagi seorang muslim, apalagi sampai harus mengolok-olok Sang Pencipta, Allah SWT, dan Rasul-Nya, maka dia telah keluar dari Islam.

Hal ini tertuang dalam QS. At-Taubah ayat 65 yang artinya:
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?”

6. Melakukan sihir
Sihir bukan hal terpuji untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Maka, bagi siapa pun yang melakukan sihir dalam kehidupannya, ia termasuk orang kafir. Termasuk merubah keadaan seseorang, seperti memalingkan kecintaan suami terhadap istrinya.
ADVERTISEMENT

Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 102 yang artinya:
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.”

7. Mengambil pelindung selain Allah SWT
Meminta perlindungan, memohon ampun, atau meminta syafaat sesungguhnya hanyalah kepada Allah SWT. Lalu, bagaimana jika ada yang meminta perlindungan selain-Nya. Maka kafirlah mereka.

Allah SWT berfirman dalam QS. Az-Zumar ayat 3 yang artinya:
“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.”

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *