Pria Bugis Bersandal Jepit Pemilik 6 Pesawat Terbang, ‘The Next’ Susi Pudjiastuti

Pria Bugis Bersandal Jepit Pemilik 6 Pesawat Terbang, 'The Next' Susi Pudjiastuti
Pria Bugis Bersandal Jepit Pemilik 6 Pesawat Terbang, 'The Next' Susi Pudjiastuti. Foto/dok ist
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id Ini adalah tulisan berseri tentang kisah sukses (success story) perantau asal Kabupaten Sidenreng Rappang ( Sidrap ), Sulawesi Selatan ( Sulsel ), yang bernama Haji Wagus Hidayat (45).

Haji Dayat, sapaannya, kini menjadi pemilik maskapai perintis di Bumi Cenderawasih.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menjadi pilot dan memiliki pesawat terbang bukanlah mimpi bagi pria usia 45 tahun ini.

Awal dekade 1990-an dia masih jadi kondektur bus di Makassar.

Awal dekade 2000-an, Wagus masih jualan bensin botolan di Wamena, pegunungan tengah Papua.

Namun, sebuah “peristiwa di Papua” mulai mengubah nasibnya.

Tiga tahun terakhir, Presiden Direktur SAM Air, coba ‘merintis jejak’ Susi Pudjiastuti, pemilik Susi Air.

Enam pesawat terbang jenis propeller-nya kini meladeni charter flight, layanan penerbangan tak terjadwal di Papua.

“Aamiin, saya belum ada apa-apanya dibanding Ibu Susi,” ujar Wagus, merespon identifikasi jejak kariernya yang mirip mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (2014-2019) itu.

Sejak awal tahun 2021 ini, dia dapat mandat dari pemerintah untuk melayani penerbangan terjadwal di 10 bandara perintis di gugus Kepulauan Maluku.

Pria kelahiran Wamena, Papua, 16 Agustus 1975 ini berharap, kepercayaan dari pemerintah menggarap penerbangan perintis di timur Indonesia menjadi ajang pembelajaran baru di bisnis aviasi ini.

Wagus meyakini, kerja keras, kemauan belajar, jujur, dan menanam benih kebaikan ke orang sekitar adalah jembatan sukses.

“Saya ini pernah dagang sirih pinang di Wamena, jual bensin botolan di Puncak Jaya, bahkan jadi kondektur bus di Makassar,” ujar Ketua Badan Pengurus Cabang Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Jayapura ini kepada Tribun di kedai kopi, Jl Fleteweu, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (22/6/2021) malam lalu.

Meski sudah memiliki enam pesawat propeller dan jadi anggota DPRD, hidup Haji Wagus tetap riang, mengalir, dan tetap bergaul dengan orang kebanyakan.

Dia tetap berpenampilan sederhana.

Bahkan saat bertemu dengan Tribun, dia mengenakan sandal jepit dan polo shirt.

Lihat foto Haji Wagus Hidayat di bawah ini bersama dengan Pemimpin Redaksi Tribun Timur, Thamzil Thahir.

Kegemarannya minum kopi di warkop.

“Kalo pas ada waktu, ayo sudah minum kopi,” ujarnya.

Baginya, mengenalkan teman ke teman lainnya adalah cara awal membangun jejaring kebaikan.

Di sela-sela perbincangan santai ala kedai kopi itu, Haji Dayat, -sapaan akrabnya- pun mengenalkan Tribun dengan seorang pria klimis berbadan tegap.

“Sini saya kenalkan dengan pelanggan warkop, Pak Budi,” ujarnya akrab seraya menunjuk pria paruh baya.

Ternyata kenalan yang ia sebut ‘pelanggan warkop’ adalah perwira tinggi TNI-AU.

Namanya Marsekal Pertama (Marsma) TNI Dr Budhi Achmadi, Komandan Pangkalan Udara Sentani.

Pertemuan Tribun dengan legislator DPRD Kabupaten Jayapura ini, juga mengalir sahaja.

Ini difasilitasi M Ansyar HK (31), salah seorang guru mengaji pada Taman Pendidikan Quran (TPQ) Haqura di kawasan Pasar Lama Sentani, Jayapura.

Ansyar juga seorang imam masjid di sebuah kompleks perumahan urban di Kelurahan Dobonsolo, Sentani.

“Adik Ansyar inilah yang kasih duduk saya jadi di DPRD tapi tidak pakai uang bayar-bayar,” ujar Dayat yang berdarah Bugis Sidrap tersenyum.

“Pak Haji ini, saya sudah kenal sama dia saat masih di Mulia dan Wamena, orangnya memang apa adanya, mengalir dan tak pilih-pilih teman,” kata Andi Iriani, salah satu orang dekatnya yang kini dipercaya jadi direktur di media online, Semuwa.com.

Sumber: tribun

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *