Karma Demokrasi

Karma Demokrasi
Karma Demokrasi. Foto/ilustrasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Prof.Abd.Rasyid Masri

Hajinews.id – Kena batunya, itulah kata yang sedikit pas untuk menggambarkan kondisi suasana kebatinan yang menganggu nalar publik satu minggu terakhir ini .

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Berawal dari kritik BEM ( Badan Eksekutif Mahasiswa) UI mengkritik presiden Jokowi melalui @BEMUI Official di Twitter. Dengan memberi gelar presiden Jokowi sebagai The King of Lip Service. Kemudian terjadi pro dan kontra.

Tapi pihak kampus UI yakni rektor UI Prof.Ari kunciro seperti kebakaran jenggot dan segera memanggil dan mengumpulkan pengurus BEM UI dan meminta agar poster dan tulisan The King of Lip Service di hapus, tapi pihak mahasiswa kurang setuju.

Motif rektor, dinilai mematikan demokrasi, menghentikan kebebasan akademik dan berekspresi di kampus sehingga terkena pepata ‘Kena Batunya’ justru posisi rektor UI jadi sorotan publik habis habisan dan menyoroti soal rangkap jabatan rektor dan wakil komisaris di salah satu BUMN dan mengungkap latar pribadi sang Rektor.

Kehidupan pribadi rektor jadi sasaran publik inilah saya istilahkan karma demokrasi .

Kebebasan berekspresi di kampus itu perlu di hargai namun menurut saya tetap dalam batas etika demokrasi, kebebasan tak boleh menabrak nilai nilai sosial, nilai kemanusia dan hukum.

Namun nalar publik terus mengalir dari banyak kalangan termasuk banyak anggota DPR RI menyuarakan demokratisasi dan dukungan kritik BEM UI yang terus mendapat dukungan luas bahkan mampu membangkitkan solidaritas antar BEM se Indonesia.

Melihat gelombang arus dukungan berbagai kalangan begitu besar terus mengalir bagai tsunami demokrasi maka pihak istana menyadari sehingga presiden Jokowi dengan cerdas dan tangan dingin menyampaikan bahwa apa yang di sampaikan BEM UI dan mahasiswa lainnya itu biasa bagian dari ekspresi pendapat mahasiwa, dan kritik itu boleh – boleh saja ini negara demokrasi. Itu inti dari respons sang presiden yang mendinginkan suasana.

Tapi karma demokrasi justru bukan ke presiden tapi berujung ke rektor UI Prof Ari Kuncoro, jadi sasaran kritikan publik’ bahkan virusnya juga sampai ke rektor unhas Makassar tersindir dan ter sorot juga rangkap jabatan walau cepat pihak UNHAS menjawab agar nalar demokrasi tidak terus membesar .

Karma demokrasi, karma politik dan karma agama bisa saja menimpa siapa saja maka jangan pernah melawan sunnatullah sebab berefek balik pada diri sendiri, hiduplah secara normal, jauhi pelanggaran hukum, pelanggaran nilai sosial, norma agama kalau tak mau kata pepatah “ Kena Batunya ‘ semoga Allah melindungi kita semua. Amin

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *