Pasar Tanah Abang Ditutup Kembali Selama PPKM Darurat, Diprediksi Rugi Miliaran Rupiah

Pengumuman penutupan Pusat Grosir Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, berlaku 3-20 Juli 2021.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



TANAH ABANG, Hajinews — Pasar Tanah Abang Blok A, B dan F kembali ditutup selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat berlaku 3-20 Juli 2021.

Penutupan Pasar Tanah Abang ini disampaikan oleh pengelola Pasar Tanah Abang, Heri.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dia mengatakan mulai besok Sabtu (3/7/2021), aktivitas Pasar Tanah Abang akan dihentikan sementara.

Penutupan pasar ini sesuai Instruksi Mendagri Nomor 15 Tentang PPKM Darurat wilayah Jawa-Bali.

Dalam aturan disebutkan, kegiatan di pusat perbelanjaan/mal/pusat perdagangan ditutup sementara.

Kecuali akses untuk restoran, supermarket, dan pasar swalayan.

“Iya sesuai instruksi, besok Pasar Tanah Abang ditutup Sementara,” kata Heri saat dikonfirmasi, dilansir wartakotalive, Jumat (2/7/2021).

“Kami juga sudah sosialisasi ke pedagang, dan melalui sosial media juga serta informasi yang kita pasang di bawah,” katanya lagi.

Dia menambahkan, penutupan Pasar Tanah Abang hanya untuk seluruh kegiatan grosir tekstil dan garmen.

Sedangkan kegiatan di Blok G yang berupa pasar kelontong tetap dibuka untuk umum.

Sebagai pengelola Pasar Tanah Abang, Heri mendukung keputusan Pemerintah.

Alasannya, kasus Covid-19 di DKI Jakarta mengalami kenaikan sehingga perlu diantisipasi agar tidak meluas penyebarannya.

“Kami sadari betul di Jakarta mungkin sudah banyak yang terinfeksi Covid-19.”

“Secara otomatis setelah puncaknya bisa mulai melandai, angka kasus semakin turun, karena udah banyak yang punya imun tubuh,” katanya.

Penutupan Pasar Tanah Abang ini bukan kali pertama dilakukan.

Saat pertama kali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dilakukan, Pasar Tanah Abang juga ditutup.

Dampaknya sangat terasa bagi sejumlah pedagang.

Namun seiringnya waktu, kata Heri, ekonomi di Tanah Abang mulai bangkit.

“Kemarin sempat terbantu sedikitlah waktu puasa dan Lebaran, tapi sebelumnya sepi.”

“Kemudian setelah Lebaran mulai anjlok lagi, apalagi penyebaran kasus yang semakin masif, membuat semakin sepi lagi,” ujarnya.

Menurut Heri, dampak penutupan Pasar Tanah Abang bisa mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.

Saat kondisi normal, pendapatan Pasar Tanah Abang dalam satu hari berkisar Rp 150 miliar.

“Kondisi normal itu kawasan Tanah Abang bisa mencapai 150 miliar, nah itu bisa hitung sendiri lah,” ucap Heri.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *