Heboh! Media Asing Tulis Orang Indonesia Menangis Minta Tolong Karena Covid-19

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Aljazeera, kantor berita yang berpusat di Doha, Qatar menulis headline bombastis terkait dengan penanganan Covid-19 di Indonesia pada Sabtu (3/7/2021).

As COVID emergency measures start, Indonesians ‘crying for help

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

(Saat PPKM dimulai, Orang Indonesia Menangis Minta Tolong)

Demikian judul berita utama yang terpasang di Aljazeera.com.

Aljazeera mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan kasus Covid-19 paling parah di Asia Tenggara.

Pada hari Sabtu (3/7/2021), Indonesia mencatat rekor peningkatan kasus Covid-19.

Tercatat hampir 28.000 kasus baru Covid-19.

10 ribu kasus di antaranya berada di Kota Jakarta.

Total korban tewas di Indonesia sudah melampaui 60.000 jiwa.

Namun demikian, kata ALjazeera, para ahli memperingatkan bahwa angka-angka ini kemungkinan kecil karena tingkat pengujian yang rendah di Indonesia.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan mengatakan, peningkatan penularan dipicu oleh mobilitas yang meningkat selama hari raya Idul Fitri, serta adanya Virus Corona Delta, virus varian baru yang penularannya lebih cepat.

Kondisi penyebaran Covid-19 yang terus menggilan,

Presiden Indonesia Joko Widodo pun mengumumkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada hari Kamis (1/7/2021).

PPKM itu mulai diberlakukan di Pulau Jawa dan Bali pada Sabtu (3/7/2021).

PPKM ini rencananya akan diterapkan hingga 20 Juli mendatang.

Saat pemberlakukan PPKM, pemerintah akan menutup tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan dan restoran.

Selain itu, semua pekerjaan sektor non publik dilakukan di rumah.

“Situasi ini memaksa kita untuk mengambil langkah lebih tegas agar bersama-sama kita dapat menghentikan penyebaran Covid-19,” kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi meminta seluruh lapisan masyarakat untuk tenang dan waspada.

“Taati peraturan, disiplin dalam mengikuti protokol kesehatan dan dukung kerja pemerintah.” katanya.

Sementara itu, Spesialis Paru. dr Erlina Burhan mengatakan,

Saat ini kondisi fasilitas kesehatan di hampir seluruh daerah membludak akibat pasien Covid-19.

“Begitu banyak orang ingin dirawat dan diisolasi tetapi kami tidak memiliki cukup ruang,” kata dokter yang bekerja di Rumah Sakit Persahabatan, salah satu rumah sakit perawatan COVID-19 yang ditunjuk pemerintah.

“Beberapa staf positif Covid-19 dan mereka perlu istirahat dan karantina di rumah. Kami memiliki lebih sedikit staf sekarang, sementara pasien terus bertambah. Ini menyedihkan.” katanya.

Meski menyambut baik langkah-langkah darurat baru, Erlina mengatakan pemerintah harus melangkah lebih jauh.

“ Ini agak terlambat (PPKM). Tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali … dan saya ingin mengatakan, kita membutuhkan lebih dari apa yang ditawarkan,” katanya.

Saat ini, tingkat hunian tempat tidur di rumah sakitnya lebih dari 90 persen,

Sedangkan IGD dalam kapasitas penuh.

“Orang-orang yang saya kenal menangis minta tolong … meminta tempat tidur untuk kerabat mereka … tapi saya tidak bisa membantu. Ini pertanda buruk,” katanya.

“Bahkan dalam kelompok dokter kami, kami mengatakan, sebaiknya kami tidak sakit karena kami bahkan tidak memiliki ruang di rumah sakit kami sendiri.” pungkasnya. (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *