KH Aqil Siraj juga menceritakan tentang ramalan Jawa kuno yakni ramalan Jayabaya yang sangat terkenal dan melegenda di Indonesia
Berikut kisah asal-usul ramalan Jayabaya dari seorang Wali Allah asal An-Nisaburi menurut KH Said Aqil Siraj.
Orang yang pertama kali membawa Al-Qur’an di pulau Jawa adalah seorang Wali Allah yakni Syekh Subakir.
Kitab Al-Qur’an ini diperkenalkan kepada Ratu Shima, Raja Kerajaan Kalingga di Jepara pada saat itu.
Walaupun Ratu Shima tidak masuk Islam secara terang-terangan (membaca syahadat), tetapi ia memahami kandungan dari isi Al-Qur’an, yakni melaksanakan keadilan seadil-adilnya.
Sesudah itulah Ratu Shima dikenal sebagai Ratu atau Raja yang paling adil, dan masyarakatnya dibebaskan untuk memeluk agama Islam.
Syekh Subakir juga memiliki tugas mengikat makhluk-makhluk jahat yang ada di tanah Jawa, yang akhirnya dibuang ke laut selatan.
Kecuali dua makhluk yang tidak mengganggu Islam, yaitu Sang Hyang Semar dan Sang Hyang Togog.
Setelah Syekh Subakir, datanglah ulama kedua yang membawa agama Islam ke tanah Jawa, yakni Syekh Riasiddin An-Nisaburi yang terkenal dengan nama Mbah Washil.
Mbah Washil ini membawa kitab berjudul ‘Al Asrar’ kitab yang menjelaskan tentang rahasia-rahasia.
Kitab tersebut diajarkan kepada Raja Jayabaya, Raja Daha Kediri, yang kemudian hari ajaran itu dikenal dengan ramalan Jayabaya.
Sumber: lingkarkediri