Cara Membedakan Mimpi dari Setan atau dari Allah SWT

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Hajinews.id – Mimpi merupakan sesuatu yang terlihat dalam tidur, yang pasti pernah dialami setiap manusia. Dilansir dari kanal YouTube Penuntut Ilmu, Ustad Khalid Basamalah mengatakan bahwa beberapa ulama menyebut mimpi sebagai dalil akal atau tentang bukti adanya alam gaib.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Syekh Abu Bakar Jazairi menerangkan dalam bukunya, mimpi adalah bukti adanya alam gaib karena dalam kondisi tidur manusia melihat dirinya seperti naik di atas tunggangan, bahkan ketika mimpi berkelahi, bisa darasakan dampaknya. Mimpi dapat dirasa manusia tapi tidak terlihat secara nyata, sama halnya perasaan. Hal itu semakin membuktikan bahwa adanya alam gaib di sekitar manusia, yang tidak bisa terlihat tetapi bisa dirasa.

Disebutkan dalam suatu riwayat dari sahabat nabi, Auf Ibnu Malik.
“Nabi bersabda: mimpi dibagi atau terbagi menjadi tiga kriteria, pertama, mimpi buruk, menakutkan, dan menyedihkan, pastikan itu semua dari setan, kedua, mimpi yang menggelisahkan dan terbawa walaupun dia sudah bangun”.

“Kemudian, ketiga, mimpi yang merupakan petunjuk dan merupakan cabang dari mukjizat kenabian,”.

Selain itu, terdapat tiga jenis mimpi yang dijelaskan dalam hadis lain, yakni riwayat Bukhori, Abu Hurairah meriwayatkan bahwasannya nabi bersabda:

“Mimpi itu tiga macam, pertama bisikan hati,”
Seperti halnya yang disebutkan sebelumnya, bisikan hati merupakan sesuatu yang sedang terlintas dibenak hingga terbawa ke alam mimpinya.

“Lalu, yang kedua, ditakut-takuti oleh setan dan yang ketiga, kabar gembira dari Allah,”

Berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW tersebut, maka beberapa ulama hadis merincikan sebagai berikut:

1. Mimpi dari setan
Jika seseorang mengalami mimpi buruk dan menakutkan hingga membuat gelisah ketika bangun tidur, janganlah menceritakannya pada seseorang dan jangan ditafsirkan.

Sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim:
“Seorang laki-laki pernah datang pada nabi, lalu orang ini berkata, Ya rasulullah, aku mimpi melihat kepalaku dipenggal, lalu kepalaku menggelinding dengan cepat dan aku berusaha mengejarnya untuk memegangnya apa yang dimaksud dengan itu, yaa rasulullah?,”

“Apabila setan mempermainkanmu dalam mimpimu maka janganlah kau menceritakannya,” jawab nabi Muhammad SAW.
Nabi menjelaskan apabila mengalami mimpi buruk, hendaklah meludah ke sebelah kiri tiga kali dan memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan dan dampak buruk mimpi tersebut.

2. Mimpi dari bisikan hati
Mimpi yang hadir karena terbawa angan-angan atau keinginan hidup yang belum tercapai. Misalnya, ketika suka dengan seseorang secara berlebihan hingga terbawa mimpi.

3. Mimpi yang datang dari Allah SWT
Mimpi yang datang dari Allah SWT berupa mimpi yang berisi hal-hal menyenangkan dan tidak ada kemaksiatan.
Misalnya, bermimpi mengunjungi ka’bah, masuk ke dalam surga, hadir dalam pengajian, dan lain-lain. Mimpi baik ini boleh diceritakan. (dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *