Hal tersebut dikenal dalam istilah medis yakni degenerasi makula mata.
Apabila seseorang menggunakan handphone sambil tiduran, maka organ mata akan bekerja secara ekstra untuk menangkap cahaya yang ada dalam handphone tersebut.
Hal ini menjadi berbahaya sebab jika mata bekerja keras dalam menangkap cahaya dari handphone, maka sudah pasti cahaya yang ditangkap adalah sinar biru yang pastinya berbahaya bagi kesehatan mata.
Mengutip Jurnal Institut Ilmu kesehatan Strada Kediri, sinar biru pada handphone yang ditangkap oleh mata secara berlebihan dapat merusak makula atau titik kecil pada mata.
Adapun keberadaan makula atau titik kecil mata tersebut terdapat di belakang retina.
Jika makula yang berada di belakang retina tersebut rusak, maka dapat mengakibatkan kebutaan. Dan, hal inilah yang paling sering terjadi pada manusia di usia senja.
Namun, meskipun sering terjadi di usia senja, tidak menutup kemungkinan jika hal tersebut terjadi di usia muda akibat pola hidup dan kebiasaan yang kurang baik.
Digital GFK Indonesia mengeluarkan data yang menunjukkan rata-rata anak muda menghabiskan waktu bermain telepon genggam sebanyak 5,6 jam setiap harinya.
Jika hal tersebut terus-menerus terjadi, maka paparan sinar biru pada anak muda akan memicu kerusakan sel-sel fotoreseptor (peka cahaya) pada mata.
Dengan begitu, mata akan terkena molekul beracun yang berbahaya dan merusak sel fotoreseptor tersebut.
Sebagai kesimpulan, ada baiknya untuk menggunakan atau bermain telepon genggam / handphone dalam kondisi duduk atau pun berdiri.
Sumber: makassar