Ganti Sikat Gigi setelah Sembuh dari Covid-19, Ini Alasannya

Ilustrasi sikat gigi. boldsky.com
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews – Pasien Covid-19 yang telah sembuh harus mengganti sikat gigi untuk mencegah penularan lagi. Dikutip dari WHO Indonesia, para ahli mengatakan sikat gigi pasien dapat membawa virus dan harus diganti setelah sembuh.

Sikat gigi orang yang terinfeksi mungkin memiliki konsentrasi virus yang signifikan. Penggunaan produk yang sama secara terus-menerus dapat menyebabkan infeksi ulang dan kontaminasi pada produk lain. Para peneliti merekomendasikan disinfeksi sikat gigi harus menjadi bagian dari kebersihan mulut karena membantu mengurangi infeksi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mereka juga menekankan sikat gigi dapat bertindak sebagai penampung mikroorganisme yang dapat dengan mudah menularkan penyakit. Sementara itu, dilansir dari India Today, dokter gigi berpandangan orang yang baru sembuh dari Covid-19 harus segera mengganti sikat giginya setelah sembuh karena ini bukan sekedar digunakan untuk melindungi orang tersebut dari kemungkinan infeksi ulang tetapi juga dapat menyelamatkan orang lain yang menggunakan kamar kecil yang sama di rumah.

“Jika Anda atau siapa pun dalam lingkaran keluarga dan teman telah tertular Covid-19, setelah pulih pastikan mengganti sikat gigi, pembersih lidah, dan lain-lain karena sikat gigi dapat menampung virus yang sebaiknya dibuang,” kata Pravesh Mehra, dari Universitas Kedokteran Lady Hardinge, New Delhi.

Konsultan gigi Rumah Sakit Super Spesialisasi Aakash Healthcare mengatakan dia biasanya merekomendasikan untuk mengganti sikat gigi dan pembersih lidah kepada siapa saja yang telah pulih dari flu musiman, batuk, dan pilek.

“Hal yang sama juga kami imbau kepada pasien Covid-19. Jika sudah terjangkit Covid-19, sebaiknya ganti sikat gigi dan pembersih lidah setelah 20 hari sejak gejala pertama muncul,” kata dr. Bhumika Madan.

Ia menjelaskan hal ini karena bakteri atau virus yang menumpuk pada sikat gigi yang lama kelamaan diketahui dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas.

“Sebagai pencegahan, kami meresepkan obat kumur Betadine yang membantu mengurangi penumpukan virus atau bakteri di mulut. Jika obat kumur tidak tersedia, berkumur dengan air garam hangat juga berfungsi dengan baik. Selain itu, harus menjaga kebersihan mulut dan menyikat gigi dua kali sehari,” kata Madan.

Pentingnya kebersihan mulut dan penggantian sikat gigi setelah sembuh dari Covid-19 dapat dipahami lebih baik setelah kita memahami virus corona menyebar.

Menurut WHO, virus ini terutama menyebar melalui tetesan kecil yang keluar dari mulut orang yang terinfeksi ketika batuk, bersin, berteriak, berbicara, tertawa, dan lain-lain. Orang juga dapat terinfeksi dengan menyentuh permukaan yang telah terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa membersihkan tangan.

Selain itu, virus juga ditemukan di udara setelah dilepaskan dari orang yang terinfeksi. Virus dapat bertahan di udara selama beberapa waktu dan ditularkan. Transmisi akan lebih cepat di tempat ramai dan berventilasi buruk. Dengan latar belakang ini, sikat gigi dan pembersih lidah dari orang yang terinfeksi cenderung memiliki konsentrasi virus yang signifikan.

Terus menggunakan produk yang sama dapat mengakibatkan infeksi ulang dan menginfeksi orang lain. Jika ada anggota keluarga yang terjangkit Covid-19, penting untuk tidak menyimpan perlengkapan mandi (sikat gigi, pembersih lidah, dan lainnya) bersama-sama karena dapat meningkatkan kemungkinan penularan.

Para ahli juga menyarankan pasien Covid-19 untuk mengeringkan dan mendisinfeksi sikat gigi dan pembersih lidah demi keamanan. Pada Januari 2021, para peneliti di Brasil melakukan penelitian untuk memahami dampak kebersihan mulut terhadap penularan Covid-19. Studi tersebut merekomendasikan sikat gigi disinfektan harus menjadi bagian dari kebersihan mulut karena akan membantu mengurangi infeksi.

Penelitian tersebut diterbitkan dalam Journal of Infectious Diseases dan menekankan sikat gigi dapat bertindak sebagai penampung mikroorganisme yang dapat dengan mudah menyebarkan penyakit dari orang yang terinfeksi ke yang lain.(dbs)

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *