5 Kesalahan dan Dosa Menurut Al-Qur’an, Mana yang Diampuni Allah?

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

 

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hajinews.id – Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tentang lima kesalahan umat manusia menurut Al-Qur’an.Di antara lima kesalahan itu ada yang dihitung sebagai dosa dan ada pula yang tidak. Beberapa kesalahan juga dihitung sebagai dosa yang bertambah atau berlipat.

Lalu, apakah kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa tersebut diampuni oleh Allah SWT?

Berikut penjelasan Ustadz Adi Hidayat seperti dikutip dari kanal YouTube Audio Dakwah.

1. Kesalahan yang belum tentu ada dosanya (khotto’un)

Contoh dari kesalahan ini menurut Ustadz Adi Hidayat adalah terlambat menunaikan sholat karena hal tertentu.

Misalnya waktu salat asar adalah pukul 14.50, lalu seseorang menunaikan salat pukul 15.00.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa hal ini salah, namun belum tentu berdosa. Bisa jadi orang tersebut terlambat bangun atau ada sesuatu mendesak lainnya.

Sifat Allah dalam memaafkan keslahan yang belum tentu ada dosanya seperti ini disebut “Al ‘afwu”.

2. Kesalahan yang ada dosanya (dzanbun)

Contoh kesalahan ini adalah sengaja menunda menunaikan sholat setelah masuk waktunya.

“Sudah masuk jam 2.50 asar, dia sengaja, ‘Salatnya setengah empat aja lah,’ misalnya,” kata Ustadz Adi Hidayat mencontohkan.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, kesalahan ini dihitung berdosa. Dosanya disebut dengan ‘dzanbun’.

Sifat Allah memaafkan kesalahan yang ada dosanya meskipun kecil disebut dengan ‘Ghafir’.

3. Melakukan kesalahan yang berdosa dan mengajak orang lain untuk ikut serta (dzunubun)

“Sudah salatnya terlambat, ngajak orang lain nggak salat, ‘Eh, daripada ke masjid dulu mending ke mall dulu yuk, ada diskon 90%,’” ucap Ustadz Adi Hidayat mencontohkan.

Kesalahan seperti ini terhitung berdosa dan dosanya pun bertambah karena menghalangi orang lain untuk salat pula.

Jenis kesalahan ini disebut ‘dzunubun’. Sementara, sifat Allah dalam mengampuni kesalahan ini adalah ‘Ghafarun’.

4. Melakukan dosa lain setelah melakukan dosa di no. 3

“Sudah ngajak orang nggak salat, tiba-tiba nggosip juga di sana (di mall),” Ustadz Adi Hidayat.

Misalnya, orang tersebut menggunjing teman lainnya yang hendak salat terlebih dahulu.

“Uh, si itu mah terlalu soleh ya, ke masjidnya duluan dibandingkan kita,” kata Ustadz Adi Hidayat mencontohkan, “Padahal dia terlambat.”

Kesalahan seperti ini memiliki dosa yang berlipat menghalangi orang salat ke masjid. Sifat Allah dalam mengampuninya disebut ‘Ghafurun’.

5. Melakukan dosa lainnya setelah melakukan dosa no. 3 dan no. 4

Ustadz Adi Hidayat memberi contoh, “Sudah nggosip, mabuk juga.”

Kesalahan dengan dosa berlipat-lipat seperti ini disebut ‘israfun’. Sifat Allah dalam memaafkannya disebut ‘Rahimun’.

Ustadz Adi Hidayat menambahkan bahwa lima kesalahan ini digabungkan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 286.

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

Arti: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.

Kesimpulan penjelasan di atas menurut Ustadz Adi Hidayat yaitu:

Allah sudah mengatakan bahwa Dia akan mengampuni dosa hambanya sebesar apa pun itu, misalnya mabuk, zina, dsb.

“Kalau Allah sudah memberikan itu semua, kita nggak mau juga minta ampun, dengan cara apa lagi mesti diampuni?” kata Ustadz Adi Hidayat.

Oleh karena itu, manusia perlu untuk senantiasa memohon ampun kepada Allah atas kesalahan dan dosa-dosanya.

Itulah penjelasan Ustadz Adi Hidayat tentang 5 jenis kesalahan dan dosa menurut Al-Qur’an beserta ampunan Allah terhadapnya. Semoga bermanfaat.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *