Vaksinasi Gagal Merata, WHO Prediksi Pandemi Covid-19 Baru Berakhir Pertengahan 2022

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi pandemi Covid-19 berakhir setidaknya sampai satu tahun lagi, tepatnya sampai dunia mencapai target vaksinasi global dan kekebalan komunitas terjadi.

WHO menganggap wabah SARS-CoV-2 sebagai pandemi pada Maret tahun lalu. Keberhasilan pengembangan vaksin diyakini jadi kunci untuk mengakhiri kematian dan kehancuran ekonomi yang disebabkan oleh virus Covid-19.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Namun, WHO menyatakan kekecewaan yang ekstrem karena kegagalan negara-negara kaya membantu vaksinasi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Hal itu menurut kepala WHO bisa mencegah pandemi berakhir.

Pada Rabu (21/7), Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan target vaksinasi global untuk memvaksinasi setidaknya 10 persen dari populasi setiap negara pada September.

Ghebreyesus berharap mencapai 40 persen vaksinasi global pada akhir tahun dan kemudian 70 persen pada pertengahan 2022.

“Ini adalah tonggak penting yang harus kita capai bersama untuk mengakhirinya. (Pandemi) akan berakhir ketika dunia memilih untuk mengakhirinya, karena solusinya ada di tangan kita,” kata Ghebreyesus.

Masalahnya, hingga kini baru lebih dari 2 miliar orang telah divaksinasi Covid-19. Jumlah itu hanya sekitar seperempat dari populasi dunia, jauh di bawah target vaksinasi global 70 persen, yang dibutuhkan untuk mencapai kekebalan komunitas.

Ghebreyesus pun mengungkapkan rasa frustrasinya, karena sebagian besar dari vaksin Covid-19 hanya menjangkau beberapa negara. Dia menyebut ketidakadilan vaksin sebagai “kegagalan moral” dan “merusak secara epidemiologis dan ekonomis.”

Pakar kesehatan telah menunjukkan bahwa tingkat vaksinasi yang rendah di wilayah tertentu di dunia memungkinkan virus menyebar, dan meningkatkan kemungkinan pembentukan mutasi baru.

Walaupun vaksin yang ada masih efektif melawan mutasi saat ini, semakin banyak mutasi yang muncul maka virus bisa lolos dari kekebalan vaksin.

Jika itu terjadi, Ghebreyesus memperingatkan bahwa vaksin baru harus dikembangkan dan seluruh dunia harus divaksin ulang. Adapun untuk mencapai target vaksinasi global, 70 persen dari populasi setiap negara diperlukan sekitar 11 miliar dosis vaksin Covid-19, menurut Ghebreyesus melansir Newsweek pada Sabtu (24/7).

Untuk segera mengisi kesenjangan pasokan vaksin Covid-19, Ghebreyesus mengatakan negara-negara kaya perlu mulai berbagi dosis daripada menimbun jika diperlukan dosis booster. Namun itu hanya solusi jangka pendek.

Dunia kata dia, perlu “secara dramatis” meningkatkan jumlah vaksin yang sedang diproduksi untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah.

“Ada banyak penyakit yang membuat kita kekurangan vaksin, tes yang baik, dan perawatan yang efektif. Tidak demikian untuk Covid-19. Kita memiliki semua alat yang dibutuhkan,” kata Ghebreyesus.

“Itu berarti mengakhiri pandemi pada dasarnya bukanlah ujian penemuan ilmiah, kekuatan finansial, atau kecakapan industri, ini adalah ujian karakter.” (dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *