”Kebetulan juga keluarga dari Makasar belum pernah ke sini. Dan ingin sekali berziarah ke makam Sunan Ampel. Jadi, mampir dulu sebentar,” kata Yuda.
Kedatangan para pengunjung menjadi angin segar bagi para pedagang seperti yang diungkapkan Muhammad, 49. Selama PPKM darurat, toko busana muslim dan peralatan salatnya itu tutup. Baru dua hari terakhir kembali buka.
Dia berharap, Wisata Religi Sunan Ampel tidak ditutup lagi. Sebab, efeknya sangat luar biasa. Terutama bagi para pegawaianya yang hanya mendapatkan upah harian.
”Kalau toko tutup, secara otomatis mereka (pegawai, Red) tidak gajian. Saran saya, kita harus siap hidup berdampingan dengan Covid-19. Dan caranya harus disiplin protokol kesehatan,” ucap pemilik Toko Tengah tersebut.
Sementara itu, petugas keamanan Wisata Religi Sunan Ampel M. Hidayat mengatakan, jumlah pengunjung yang datang belum ramai. Sekitar 100 hingga 200 orang setiap hari. Itu pun hanya pengunjung lokal Surabaya. Guna mencegah persebaran virus Covid-19, disiplin prokes terus dimaksimalkan.
Semua pengunjung wajib memakai masker. Kemudian, mereka hanya diperbolehkan masuk ke area makam dengan maksimal waktu 20 menit. Lalu, area dalam masjid tidak dibuka selama 24 jam. Yakni, dari pukul 03.00 hingga 19.30. ”Para pengunjung dilarang menginap. Area masjid harus steril dan selalu dibersihkan,” ujarnya.
Sumber: jawapos