Daftar Donatur Palestina
Oleh H. Sujana Sulaiman (Kang Jana Tèa), Ketua PP IPHI
Hajinews.id – Pandemi Covid-19 telah berlangsung sejak Maret 2020. Belakangan situasinya sedikit mencekam karena kasus positif naik dengan cepat dan pasien yang wafat jumlahnya terus menerus mencetak rekor.
Diantara yang wafat itu ada kakek, nenek, ayah, ibu, paman, bibi, anak, keponakan, teman dan saudara kita dll. Tentu keprihatinan dan kesedihan menyelimuti kita semua.
Sekalipun kita prihatin, sedih dan pilu ditinggalkan oleh orang-orang yang paling kita cintai dan kita kasihi, kita wajib menerima hal itu sebagai takdir Allah SWT.
Bahwa wafat bukan karena sudah tua atau masih muda..
Bahwa wafat bukan karena sakit atau sehat
Bahwa wafat bukan karena punya komorbid atau tidak
Sesungguhnya seseorang wafat karena sudah sampai waktunya. Karena sudah sampai ajalnya.
Jangan kita berandai-andai.
Seandainya lebih cepat ditangani..
Seandainya lebih cepat masuk RS
Seandainya…
Seandainya…
Tidak perlu dan Jangan pernah mengatakan seandainya, karena hal tsb akan merusak dan menggerogoti iman kita.
Terima dan pasrah saja atas takdir Allah SWT dan lakukan yang terbaik untuk para almarhum dan almarhumah.
Dalam ajaran Islam, mereka yang wafat karena Pandemi, mereka wafat dalam keadaan syahid. Artinya mereka akan masuk surga tanpa dihisab.
Mari kita terus optimis Pandemi ini bisa diatasi dan berakhir secepatnya…
Mari kita terus berusaha menjaga kesehatan kita dan mengikuti protokol kesehatan agar terhindar dari paparan virus Covid-19.
Mari kita tingkatkan terus iman dan taqwa kita
Mari kita tingkatkan terus kesehatan dan daya tahan fisik kita.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan barakahnya kepada kita semua.
Aamiin.!
Sekedar mengingatkan kita semua, mari kita baca al Quran yang berbicara tentang ajal, antara lain :
• Al An’am : 2
• Al A’raf : 34
• Yunus : 49
• Al Hijr : 5
• An Nahl : 61
• Al Mu’minun : 43
مَا تَسْبِقُ مِنْ اُمَّةٍ اَجَلَهَا وَمَا يَسْتَـأْخِرُوْنَ
“Tidak ada satu umat pun yang dapat menyegerakan ajalnya, dan tidak (pula) menangguhkannya.” (Al-Mu’minun : 43)
Allahu a’lam
