Kemenkes Beberkan Perbedaan Varian Delta Plus dengan Varian Delta

Ilustarasi vairan delta ist
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tirmizi mengatakan kasus varian Covid-19 Delta Plus sudah masuk di Indonesia.

Saat ini tercatat sudah ditemukan 3 kasus penularan varian tersebut. Nadia mengatakan sampai Rabu (28/7/2021), ada 3 kasus Covid-19 akibat varian delta plus yaitu 2 kasus di Jambi dan 1 kasus di Sulawesi Barat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Hari ini belum ada perubahan datanya,” kata Nadia saat dihubungi Bisnis, Kamis (29/7/2021).

Nadia mengatakan bahwa secara umum, yang membedakan varian ini dengan varian Delta sebelumnya berada pada mutasi proteinnya, dan disebutkan tingkat kemampuan penularannya masih sama dengan yang sebelumnya.

Berdasarkan catatan yang dihimpun, varian baru yang diberi label Delta Plus ini meskipun belum secara resmi oleh WHO, mutasi pada varian ini dikaitkan dengan peningkatan pelepasan kekebalan.

Adapun, meski merupakan mutasi dari varian Delta, varian Delta Plus belum begitu mengkhawatirkan. Namun, varian Delta Plus ini harus tetap diwaspadai karna virus ini dapat berubah-ubah.

Pasalnya, varian Delta Plus juga diduga dapat menyebabkan pemberian vaksin kedalam tubuh menjadi kurang efektif, seperti dikatakan oleh Ahli Virologi di India Shahid Jameel.

Sampai saat ini, Varian Delta Plus sendiri telah terdeteksi di sembilan negara, antara lain Inggris, AS, China, dan Jepang.(dbs)

 

 

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *