Pertama di Dunia! Inilah Terapi aaPRP Temuan Dokter Indonesia untuk Pasien Covid-19

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Jakarta, Hajinews.id – Seorang dokter Indonesia menemukan cara terapi yang mampu menyembuhkan pasien Covid-19, bahkan yang dalam tahap kritis sekali pun. Terapi tersebut dikenal sebagai teknik aaPRP untuk pasien Covid-19 pertama di dunia.
Betapa tidak, uji klinis telah dijalani dengan hasil sangat baik, nyaris sempurna. Tingkat keamanan sangat tinggi karena terapi menggunakan darah pasien sendiri.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Trombosit dari darah pasien Covid-19 sendiri dipisahkan, lalu dipecahkan di laboratorium khusus milik HayandraLab. Hasilnya, protein yang keluar dari trombosit dimasukkan kembali ke dalam tubuh pasien melalui cairan infus,” kata Dr Karina kepada wartawan di Jakarta, Senin (2/8/2021).

Lebih lanjut, dokter lulusan S3 Universitas Indonesia ini menjelaskan bahwa trombosit mengandung lebih dari 1.000 jenis protein; ada protein anti radang, protein pembangun (growth factors), bahkan zat anti bakteri. Protein anti radang dapat menanggulangi badai sitokin pada COVID-19, dan pada saat yang bersamaan, tubuh membangun sel-sel yang dirusak virus (misalnya sel paru) dengan protein pembangun.

“Anti bakteri pada aaPRP dapat membantu melindungi tubuh dari serangan bakteri, saat tubuh sedang melemah karena bertarung melawan virus Corona,” kata Karina.

Oleh karena itu, lanjut Karina, makin cepat COVID teratasi dan makin cepat sel-sel tubuh yang rusak dibangun kembali, makin kecil resiko terjadinya gejala sisa (sekuele) pasca COVID-19.

Disebutkan bahwa temuan tersebut telah diterbitkan dalam jurnal-jurnal ilmiah internasional seperti Journal of Health Sciences, Hindawi, International Journal of Inflammation, Sapporo Medical Journal yang memili reputasi internasional.
Terapi aaPRP temuan Karina pun aman diberikan kepada pasien berkali-kali karena berasal dari darah sendiri. Berapa kali terapi dilakukan tergantung dari keadaan pasien.

Kalau OTG (orang tanpa gejala) dan ringan, kata Karina, biasanya cukup satu kali langsung negatif Covid. Ringan dengan gejala lambat menghilang biasanya d kali terapi, sedangkan yang berat-kritis yang sudah dibantu mesin pernapasan, dirawat di ICU 3-5 kali terapi.

“Sedangkan jarak pemberian aaPRP bisa setiap hari atau selang satu hari, tergantung seberapa cepat pasien membaik,” pungkas Karina. (dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *