Oleh Firman Cecak
Hajinews.id – Strategi Anda adalah cara Anda berinvestasi yang bertahan lama guna mencapai tujuan. Strategi Anda berada di atas taktik. Sebuah strategi bisa berupa mendapatkan kepercayaan dan perhatian. Sebuah strategi mungkin dianggap sebagai alternatif terbaik dan satu-satunya. Sebuah strategi mungkin termasuk menjalin persekutuan dan kemitraan yang memungkinkan Anda serta pesan Anda untuk menjangkau orang-orang yang tepat.
Cara Anda menggunakan kisah, status, dan koneksi untuk menciptakan ketegangan dan gerak maju adalah sebuah strategi.
Sebuah strategi, bila sukses, mendekatkan Anda pada tujuan Anda. Anda mungkin harus mengubah strategi Anda bila gagal, tapi jangan terlalu sering melakukannya.
Dan taktik? Taktik adalah belasan atau ratusan langkah yang akan Anda ambil demi strategi Anda. Bila sebuah taktik gagal, tidak masalah, karena taktik lain bisa diterapkan dan mendukung strategi yang Anda tetapkan.
Anda bisa mengubah taktik begitu Anda memutuskan bahwa taktik itu sudah tidak lagi membantu mencapai strategi Anda.
Selama beberapa generasi, Coca-Cola mempunyai tujuan sederhana: yakinkan lebih banyak orang untuk minum lebih banyak Cola. Strategi mereka adalah menayangkan sejumlah besar iklan untuk meyakinkan pasar massal mereka bahwa Coke adalah bagian dari kultur yang membuat mereka bahagia—dan bahwa semua orang juga meminumnya. Dan iklannya terus berubah, karena konten iklannya adalah sebuah taktik.
Tujuan dari Patagonia adalah untuk membuat sekelompok kecil penggemar ruang terbuka peduli dengan lingkungan hidup dan mengekspresikan kepedulian tersebut dengan memakai baju Patagonia. Menurut mereka, “Ini semua adalah olahraga senyap, yang tidak membutuhkan sebuah motor; tidak memancing sorak-sorai penonton. Dalam setiap olahraga, ganjarannya adalah karunia dan momen keterhubungan antara kita dan alam.”
Strategi mereka adalah mendefinisikan kembali cara beberapa orang berpikir tentang dampak lingkungan serta cara berpakaian yang berkualitas. Memberi kelompok kecil itu sebuah label dan alat yang bisa mereka gunakan untuk menyebarkan visi mereka kepada teman-teman mereka. Untuk menciptakan orang dalam dan orang luar.
Dan taktik mereka berkisar pada mencari cara baru untuk mendaur ulang pakaian, membuka toko di bangunan bata, hingga pilihan terkait materi, seleksi, dan harga. Ketika sebuah taktik gagal, mereka tidak meninggalkan strategi yang sudah mereka terapkan selama lebih dari tiga puluh tahun.