Ahmad Sastra: Menjaga Saturasi Spiritual Jauh Lebih Penting

Ahmad Sastra: Menjaga Saturasi Spiritual Jauh Lebih Penting
Ahmad Sastra: Menjaga Saturasi Spiritual Jauh Lebih Penting
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Ahmad Sastra

Hajinews.id – Terkait saturasi oksigen yang digunakan untuk menentukan kadar oksigen di dalam darah, Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) Dr. Ahmad Sastra, M.M. menilai, saturasi spiritual jauh lebih penting.

“Menjaga saturasi oksigen yang normal adalah penting, karena berkaitan dengan kesehatan fisiologis. Sementara menjaga saturasi spiritual yang normal jauh lebih penting, karena berkaitan dengan kesehatan rohani,” tuturnya
Dr. Ahmad mengatakan, saturasi oksigen sangat dipengaruhi oleh faktor internal seperti fungsi paru dan sistem peredaran darah optimal, serta faktor eksternal yakni sebanyak apa kadar udara yang dihirup.
“Begitu pun dengan saturasi spiritual. Juga dipengaruhi oleh faktor internal seperti sejauh mana fungsi otak, hati, pancaindera, naluri secara optimal, serta faktor eksternal seperti lingkungan di mana manusia hidup dan sistem hukum yang berlaku,” ujarnya.
Menurutnya, merujuk pada asal makna kata, maka jika disebut saturasi spiritual, memiliki makna seberapa tinggi kadar spiritual seseorang.
“Indikator spiritual adalah keimanan dan ketakwaan. Semakin maksimal saturasi spiritual, maka manusia itu semakin berkualitas iman dan takwa. Kualitas iman dan takwa akan melahirkan adab dan peradaban yang agung,” ujarnya.
Oleh karena itu, menurutnya saturasi spiritual diawali oleh visi hidup manusia yang benar sejalan dengan apa yang diinginkan oleh Allah. Terkait dengan visi hidup, Allah berfirman, “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Az Zariyat : 56). “Katakanlah, sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al An’am: 162)
“Visi hidup inilah yang akan menjadi pondasi fundamental bagi aspek-aspek lain dari kehidupan manusia. Jika visinya sudah salah, maka misi dan strateginya juga bisa salah. Jika setiap individu memiliki visi yang benar, maka akan melahirkan sebuah masyarakat atau negeri yang memiliki saturasi spiritual yang optimal,” ungkapnya.
Menurutnya, saturasi spiritual kolektif akan menghasilkan masyarakat beriman dan bertakwa yang akan melahirkan keberkahan dari Allah. Sebaliknya jika saturasi spiritualnya rendah, Allah akan menurunkan siksa karena kemurkaan-Nya.
Maka, menurut Dr. Ahmad, Keimanan dan ketakwaan kolektif ini memang membutuhkan sistem hidup yang mendukungnya. Agak sulit akan tercipta masyarakat beriman dan bertaqwa jika sistem hidupnya sekuler liberal.
“Begitupun saturasi oksigen juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan di mana manusia hidup, apakah sehat atau penuh polusi udara. Sistem hidup islami akan berkonstribusi positif bagi terjaganya saturasi spiritual normal yang bersifat kolektif,” ujarnya.
Ia menilai, Kesehatan rohani dan jasmani idealnya berjalan seiring. Sebab kesehatan fisik sangat mendukung pelaksanaan ibadah, sementara ibadah akan meningkatkan saturasi spiritual atau meningkatkan iman dan takwa.
“Iman dan takwa akan mengantarkan kepada ridha Allah. Sementara ridha Allah akan mengantarkan kepada kenikmatan surga,” pungkasnya. Aslan La Asamu
banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *