Daftar Donatur Palestina
Jakarta, Hajinews — Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai puncaknya pada periode 2024-2025. Apalagi setelah ekonomi mengalami tekanan selama 2020-2021 akibat pandemi covid-19.
Berdasarkan riset yang dilakukan bank sentral, ia menjelaskan siklus ekonomi Indonesia akan mencapai puncak pada lima tahun. Sementara siklus keuangan yaitu pertumbuhan kredit akan mencapai puncaknya dalam tujuh tahun mendatang.
“Jadi kita ini di titik bawah, 2020-2021 pertumbuhan kita. Kita sedang ingin mendorong supaya naik, dan kita prediksi itu puncaknya itu 2024-2025,” kata dia dalam webinar di Jakarta, Jumat, 13 Agustus 2021.
Perry menambahkan diperlukan stabilitas makro ekonomi dan finansial yang terjaga untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berkelanjutan, dan inklusif. Selain itu juga diperlukan koordinasi antara bank sentral, kebijakan fiskal, dan reformasi struktural.
Dari sisi bank sentral, BI menjaga stabilitas harga dan mendukung stabilitas sistem keuangan, bauran kebijakan suku bunga, nilai tukar, manajemen aliran modal asing, dan makroprudensial, serta akselerasi digitalisasi SPUR dan pendalaman pasar uang.
Sementara dari sisi fiskal, pemerintah menjaga stabilitas makroekonomi melalui defisit fiskal dan utang publik yang wajar, serta kebijakan pajak dan alokasi pengeluaran produktif untuk stimulus pertumbuhan yang tinggi dan inklusif.
Selain itu, diperlukan reformasi struktural melalui produktivitas modal, tenaga kerja, dan teknologi. Selain itu, perlu reformasi di bidang infrastruktur, iklim investasi, perdagangan, dan tenaga kerja, serta ekonomi keuangan digital dan pendalaman sektor keuangan.
“Kalau reformasi struktural terus disiplin kita lakukan, termasuk pengembangan SDM unggul, maka ke depannya hasilnya akan lebih banyak meski usahanya hanya sedikit-sedikit,” pungkas dia.(dbs)
