7 Belanja Prioritas Nasional untuk Gerakan Pertumbuhan Ekonomi, Ini Rincian Bappenas

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa memaparkan, 7 alokasi dana Prioritas Nasional Rencana Kerja Pemerintah (RKP) pada tahun 2022 untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Foto/Dok
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala , Suharso Monoarfa memaparkan, ada tujuh (7) pada tahun 2022 yang bertujuan untuk menggerakkan.

Pertama, memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan dengan anggaran sebesar Rp44,5 triliun. Kedua, mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan sebesar Rp94,7 triliun.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ketiga, meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing sebesar Rp237,2 triliun. Keempat, revolusi mental dan pembangunan kebudayaan sebesar Rp4,5 triliun.

Kelima, memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar sebesar Rp88,9 triliun. Keenam, membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim sebesar Rp7,4 triliun. Ketujuh, memperkuat stabilitas polhukam dan transformasi pelayanan publik sebesar Rp38,9 triliun.

“Kami di Bappenas telah menghitung growth diagnostic sedemikian rupa. Misalnya, prioritas nasional 1 dihitung sehingga bisa kita tarik sasaran kegiatan dan alokasinya,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (16/8/2021).

Suharso melanjutkan, angka-angka tersebut merupakan agregasi dan kesepakatan dari berbagai pihak termasuk dengan kementerian/lembaga. Adapun sasaran pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dalam RKP tahun 2022 antara lain pertumbuhan ekonomi 5%-5,5%; rasio gini 0,376-0,378; nilai Indeks Pembangunan Manusia 73,41-73,46; penurunan emisi gas rumah kaca 26,87%, tingkat pengangguran terbuka 5,5%-6,3%; tingkat kemiskinan 8,5%-9%.

Indikator lainnya Nilai Tukar Petani (NTP) diangka 103-105, dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) 104-106. “Sasaran pembangunan dan sasaran pertumbuhan ekonomi merupakan hasil kesepakatan berbagai pihak. Kita melihat dari pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran,” jelasnya.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *