Wacana Pemilu 2024 Memanas, Rizal Ramli: Tidak Perpanjang Saja Demokrasi Terancam, Rakyat Makin Miskin

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Ekonom Senior Rizal Ramli menanggapi pernyataan dari anggota DPR RI, Fadli Zon terkait wacana pengunduran jadwal Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Fadli Zon menilai, diundurnya jadwal Pemilu 2024 dengan dalih pandemi Covid-19 itu terkesan bahwa pemerintah tengah mengakali konstitusi agar bisa memperpanjang kekuasaan di Tanah Air.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Padahal menurut Fadli Zon, hal tersebut telah melanggar konstitusi UUD 1945 yang bisa memicu kesalahan fatal, dimana tidak menutup kemungkinan setiap daerah untuk mengadakan Pemilu sendiri.

“Jika dilanggar konstitusi ini maka org2 bisa berpikir sendiri2, daerah2 bisa saja buat Pemilu sendiri. Jangan sampai terjadi,” kata Fadli Zon dalam cuitan akun Twitter @fadlizom pada 16 Agustus 2021.

Nada serupa juga disampaikan oleh Rizal Ramli melalui akun Twitter pribadinya.

Rizal Ramli memberikan pernyataan tidak setuju terhadap wacana pengunduran jadwal Pemilu 2024 jika ada kepentingan untuk memperpanjang kekuasaan belaka.

Dirinya menilai bahwa meski masa jabatan presiden tidak diperpanjang, rupanya peristiwa para pejabat negara yang tersandung kasus korupsi hingga demokrasi yang semakin terancam pun masih menghantui negeri ini.

“Tidak diperpanjang saja korupsi semakin merasuk, demokrasi semakin terancam, rakyat semakin miskin tapi oligarki semakin kaya, semakin jadi antek Beijing,” ujar Rizal Ramli, seperti dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @RamliRizal pada hari Kamis, 19 Agustus 2021.

Rizal Ramli mengatakan apabila wacana untuk memperpanjang masa jabatan presiden dilakukan, maka negeri ini akan semakin hancur.

“Apalagi diperpanjang, makin hancur ! Hanya 1 kata: Lawan,” ujarnya.

Cuitan Rizal Ramli itu kembali mendapatkan sejumlah tanggapan dari Netizen.

“Bagi sistem pemerintahan yang korup, kata demokrasi hanya nyaring ketika pemilihan. Canda Demokrasi,” tulis @itsalleys.

“RI bukan negara demokrasi lagi yak? Buat kritikan d mural ato kaos aja di kejar polisi… Kayak negara komunis skrg ini,” tulis @Nazjwazahla.

“Pelayan gak tanya bosnya dalam mengambil keputusan,” tulis @doni_candra21.

“Nanti juga jika misal diperpanjang bisa jadi sebelum 2027 cari cara agar bablas sampai 2029. Konsistensi yang terjadi selama ini tidak bisa dipercaya. Bilang A tapi aksi yang muncul B begitu terus berulangkali. Jika maunya begitu, silahkan dilanjutkan menjadi raja tanpa mahkota,” tulis @TitoIImiawan.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *