Hikmah Pagi : Manusia yang Terhalang Pintu Tobat

tanda taubat diterima
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

 

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hajinews.id – Ada seseorang yang hatinya tidak lagi menganggap kemaksiatan sebagai perkara buruk karena telah menjadi kebiasaan. Sampai-sampai dia berbangga diri dengan kemaksiatannya, maka orang tersebut terhalang dari pintu tobat.

Dikutip dari buku Ad-Daa wad Dawaa karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, manusia seperti ini tidak pantas dilindungi. Akibatnya, dia terhalang dari jalan menuju tobatt dan pintu-pintunya pun biasanya telah tertutup baginya.

Nabi ﷺ bersabda, “Setiap umatku dilindungi, kecuali al-mujahirun (orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa). Termasuk sikap menampakkan maksiat adalah ketika Allah menutupi maksiat hamba-Nya (pada malam hari), lantas pagi harinya dia memaparkannya dan berkata: ‘Wahai Fulan, pada hari ini dan itu aku telah melakukan begini dan begitu.’ Ia membongkar kejelekan dirinya sendiri, padahal pada malam hari Rabbnya telah menutupinya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Setiap kemaksiatan merupakan warisan dari umat-umat yang telah dibinasakan Allah Azza wa Jalla. Homoseksual adalah warisan kaum Luth. Mengambil hak secara lebih namun kurang dalam memberikan hak orang lain adalah warisan kaum Syuaib. Angkuh di muka bumi, bahkan berbuat kerusakan di dalamnya, adalah warisan kaum Firaun.

Sombong dan semena-mena adalah warisan kaum Hud. Dengan demikian, pelaku maksiat adalah orang yang memakai baju warisan sebagian umat tersebut, padahal mereka adalah musuh Allah.

Abdullah bin Ahmad meriwayatkan dalam kitab az-Zuhd, karya ayahnya, dari Malik bin Dinar, dia berkata: “Allah mewahyukan kepada salah seorang Nabi dari kalangan Nabi-Nabi Bani Israil: ‘Katakanlah kepada kaummu: ‘Janganlah kalian memasuki tempat masuk (kediaman) musuh-musuh-Ku, janganlah kalian memakai pakaian musuh-musuh-Ku, janganlah kalian menaiki tunggangan musuh-musuh-Ku, dan janganlah kalian menyantap makanan musuh-musuh-Ku, sehingga kalian menjadi musuh-musuh-Ku pula sebagaimana mereka adalah musuh-musuh-Ku’.”

Di dalam Musnad Ahmad, dari Ibnu Umar, Nabi ﷺ bersabda:

“Aku diutus dengan pedang menjelang hari Kiamat sampai hanya Allah semata yang diibadahi, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dijadikan rizkiku di bawah bayang-bayang tombakku, serta dijadikan kehinaan dan kerendahan atas orang yang menyelisihi perintahku. Sungguh, siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka.”

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *