Hati Yang Tulus

Hati Yang Tulus
Hati Yang Tulus
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh : H. M. Yasin, Kabid Organisasi Pengurus Daerah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PD IPHI Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Dari An Nu’man bin Basyir ra., Rasulullah Saw bersabda :

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari, Muslim).

Hajinews.id – Saudaraku, jadikanlah hati kita senantiasa tulus dalam setiap amal perbuatan. Jadikanlah ia hanya tertuju kepada Allah SWT semata. Karena jika amal perbuatan yang kita lakukan tidak berdasar ketulusan mengharap ridha Allah SWT, melainkan mengharapkan pujian manusia, maka rusaklah nilai atau kualitas dari amal tersebut.

Demikian pula dalam hal menjemput rezeki. Jagalah hati agar senantiasa tulus dalam menjemputnya. Niatkan bekerja sebagai ibadah kepada Allah SWT. Jangan risaukan rezeki, karena sesungguhnya itu sudah diatur oleh Allah SWT. Kewajiban kita adalah berikhtiar sebagai wujud ketaatan kita kepada Allah SWT.

Jangan takut tidak memperoleh rezeki, tapi takutlah tidak punya rasa syukur manakala sudah mendapat rezeki. Jangan takut tidak memperoleh rezeki, tapi takutlah tidak punya sabar ketika rezeki kita ditunda. Jangan pula takut tidak memperoleh rezeki, tapi takutlah tidak punya ridha ketika Allah SWT mengambilnya kembali.

Oleh karena itu, janganlah gentar menghadapi hidup ini, sedahsyat apapun masalah yang kita hadapi, sesulit apapun masalah ekonomi yang kita alami, Allah SWT sudah tahu dan sudah mengukur masalah kita itu. Allah SWT akan memberikan pertolongan-Nya kepada kita, sebagaimana ketika kita masih berada di dalam rahim ibu atau saat kita bayi dulu.

Jika hati kita tulus dan bersih.

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu” (QS. Ath Thalaaq 2-3)

Jika kita sudah yakin bahwa Allah SWT yang menjamin rezeki kita maka kita tidak akan pernah ketergantungan kepada makhluk-Nya. Kita juga tidak akan bekerja dengan mencari pujian, sanjungan dan penghargaan dari sesama manusia. Karena manusia tidak pernah bisa memberikan rezeki kepada sesamanya. Manusia hanyalah perantara atau jalan semata.

Pemberi rezeki itu tetaplah Allah SWT. Seperti contoh saat kita bayi dahulu. Orang tua bukanlah yang memberikan rezeki kepada kita. Mereka hanyalah perantara saja atas rezeki yang datang dari kasih sayang Allah SWT kepada kita.

Oleh karena itu, jika kita ingin rezeki kita diurus oleh Allah, lepaskanlah hati kita dari unsur-unsur keinginan dipuji dan disanjung oleh manusia. Lepaskanlah niat menguasai duniawi. Tetapkanlah niat kita dalam mencari rezeki itu hanya karena ibadah kepada Allah SWT semata.

Lakukanlah hal yang benar dan baik hanya karena mengharap ridha Allah SWT. Berharaplah imbalan hanya dari Allah SWT semata. Jika Allah SWT berkehendak untuk menyegerakan rezeki kita, maka tidak ada sesuatu apapun dan makhluk apapun yang bisa menghalang-halanginya.

وَاِنْ يَّمْسَسْكَ اللّٰهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهٗ ٓاِلَّا هُوَ ۚوَاِنْ يُّرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَاۤدَّ لِفَضْلِهٖۗ يُصِيْبُ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ ۗوَهُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

“Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.´´ (QS. Yunus 107).

Wallahu a´lam

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *