Beda Ujub dengan Riya, Ini Ibadah dan Cara Mengurangi Sifat Ujub

Beda Ujub dengan Riya, Ini Ibadah dan Cara Mengurangi Sifat Ujub
Beda Ujub dengan Riya, Ini Ibadah dan Cara Mengurangi Sifat Ujub
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Ustadz Dr.Ahmad Rifki

Hajinews.idUjub berbeda dengan Riya, kadangkala RIYA dapat dihindari, tapi Ujub masih ada.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Contoh :
Kita sholat tahajjud diam-diam, tidak ada yang tahu dan tidak kita ceritakan pada orang lain, dengan harapan agar tidak Riya. Maka saat kita tidak menceritakan amalan kita, kita berhasil menghindari Riya. Semata-mata kita beribadah karena ALLAH Ta’ala, bukan karena ingin dipuji orang lain.

Jangan cepat berpuas diri dulu, karena syaitan terus berusaha menggelincirkan kita. Tiba-tiba dalam hati berkata-kata, karena muncul rasa bangga terhadap diri sendiri. “Hebat aku ini, bisa bangun setiap malam, tidak pernah ketinggalan sholat tahajjud, sementara orang lain tertidur pulas”.

Saat hati berkata begitu, itulah yang dinamakan Ujub. Walaupun berhasil untuk tidak Riya, tetapi masih belum berhasil untuk tidak Ujub. Ujub adalah perasaan kagum atas diri sendiri. Merasa diri hebat, berbangga diri, terpesona dengan kehebatan diri.

Ujub adalah penyakit hati yang paling tersembunyi. Perasaan Ujub bisa datang dalam berbagai bentuk. Diantaranya :

  • Orang yang rajin ibadah merasa kagum dengan ibadahnya.
  • Orang yang berilmu, kagum dengan ilmunya.
  • Orang yang cantik, kagum dengan kecantikannya.
  • Orang yang mengelola majlis Taklim kagum dengan banyaknya jamaah dan mampu menghadirkan ustadz-ustadz yang menjadi pematerinya.
  • Orang yang dermawan, kagum dengan kebaikannya.
  • Orang yang berdakwah, kagum dengan dakwahnya.

Sufyan At-Tsauri mengatakan : “Ujub adalah perasaaan kagum pada dirimu sendiri, sehingga kamu merasa bahwa kamu lebih mulia dan lebih tinggi derajatnya dibanding orang lain”.

Padahal semua kelebihan yang kita dapatkan adalah kelebihan yang kita dapatkan dari ALLAH Ta’ala. Karena itu selayaknya kekaguman hanyalah kepada ALLAH Ta’ala, bukan kepada diri sendiri. Dan ingatlah syaitan akan selalu menggiring manusia untuk masuk ke dalam fikiran berbangga kepada diri sendiri, agar amalan manusia tidak mendapat nilai.

Imam Nawawi Rahimahulloh berkata : “Ketahuilah bahwa keikhlasan niat terkadang dihalangi oleh penyakit ujub. Barangsiapa ujub dengan amalnya sendiri, maka akan terhapus amalnya”. (Syarh Arba’in).

Naa’udzu billaahi min dzalik….
Jauhi sifat Ujub, jadikan amalan kita 100% karena pengabdian kepada ALLAH Ta’ala.

BAGAIMANA CARA MENGURANGI SIFAT UJUB?

  1. Setiap kali terbetik di hati tentang kehebatan diri, segera istighfar memohon ampun kepada ALLAH Ta’ala.
  2. Mengganggap semua kelebihan adalah milik ALLAH Ta’ala.
  3. Berdoa mohon bantuan ALLAH Ta’ala, agar hati kita bisa beribadah dengan ikhlas.

قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

“Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk ALLAH, Tuhan semesta alam”. (QS. Al An’am : 162)

Semoga menjadi ilmu bermanfaat dan semoga ALLAH Ta’ala membantu kita mengikis penyakit ujub yang ada di hati,

يالله بالتوفيق حتى نفيق ونلحق الفريق⁣

Mudah-mudahan kita mendapat taufiq sehingga kita bisa di golongkan dengan orang-orang sholeh…⁣”

ﺁﻣــــــــــــــــــﻴﻦ ﻳَﺎ ﺭَﺏَّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِــــــــــﻴْﻦ

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *